Musim penghujan tiba. Demam berdarah dengue pun kembali menghantui. Warga diminta waspada, terutama jika ada anak terkena demam.
BALIKPAPAN – Warga Kota Minyak harus mulai meningkatkan pengawasan terhadap kasus demam berdarah dengue (DBD). Sepanjang awal tahun ini, Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan mencatat telah terjadi 250 kasus DBD. Dari besaran jumlah tersebut, tiga pasien anak-anak meninggal dunia.
Kepala DKK Balikpapan Andi Sri Juliarty menyebutkan, data ini terhitung untuk kasus yang berlangsung hingga minggu ketujuh 2020. Dia menyebutkan, jumlah kasus ini termasuk mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu. “Jadi harus waspada DBD karena awal tahun termasuk tren,” sebutnya.
Perempuan yang akrab disapa Dio ini menjelaskan, awal tahun yang masuk musim penghujan membuat jumlah kasus DBD mulai meningkat. Artinya kondisi ini diprediksi masih bisa terjadi hingga Mei, kasus DBD sangat riskan terjadi hingga musim penghujan berakhir.
“Apalagi ini masuk tren lima tahunan, ada siklus terjadi kenaikan kasus DBD,” ungkapnya. Ada pun kasus DBD yang meninggal dunia tersebar di beberapa kecamatan. Yakni Karang Joang Balikpapan Utara, Prapatan Balikpapan Kota, dan Manggar Balikpapan Timur. Secara keseluruhan, kasus yang paling tinggi terjadi di Balikpapan Utara.
Di mana, kasus DBD paling banyak menyerang anak-anak pada usia 5-14 tahun. Hal ini berkaitan dengan kekuatan daya tahan tubuh mereka yang masih rentan. Dia menjelaskan, alasan nyawa mereka tak tertolong selalu sama karena telat datang ke rumah sakit. Anak yang sudah tiga hari demam tidak dibawa ke fasilitas kesehatan.
Padahal ketika anak sudah datang terlambat, kondisi shock tiba di rumah sakit, maka peluangnya tidak sebaik kalau datang lebih cepat. “Jadi tolong jangan beli-beli obat, kalau demam langsung bawa saja ke rumah sakit. Apalagi gejala ada yang muncul dan tidak, jadi intinya waspada,” jelasnya.
Mengatasi masalah ini, pihaknya akan mulai mengimbau sekolah untuk aktif dan selalu melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Rencananya nanti dalam waktu dekat, ada surat edaran dari wali kota untuk menggalakkan kerja bakti massal (KBM) dengan fokus pemberantasan sarang nyamuk.
“DBD kan berada di air bersih, coba mulai rutinitas KBM di sekolah dan rumah,” sebutnya. Dua tempat itu menjadi lokasi utama kegiatan KBM karena sebagian besar waktu anak-anak habis di sekolah dan rumah. (gel/ms/k15)