JAKARTA- Salah satu kawasan yang hendak dijadikan lokasi ibu kota negara (IKN) banjir, yakni Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur. Lokasi banjir berada di Desa Bukit Subur, Kecamatan Penajam, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Selasa (18/2) lalu.
Akan tetapi, hal itu dibantah oleh Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas Rudy Prawiradinata bahwa lokasi banjir itu bukan berada di kawasan pembangunan ibu kota baru.
“Itu bukan di wilayah kita, itu diluar, di luar IKN, kita kan sudah analisis lingkungannya, kita sudah tau mana yg banjir,” terangnya di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Senin (24/2).
Bahkan, ia mengaku bahwa pihaknya telah melakukan penghitungan terhadap wilayah ibu kota baru tersebut selama 100 tahun ke depan. Maka dari itu, kawasan yang dipilih ini bukan kawasan sembarangan.
“100 tahun pun sudah kita hitung, jadi lokasi itu sudah kita identifikasi, jadi calon-calon (pembangunan) yang potensial itu semua aman dari berbagai area, nanti tinggal presiden persisnya maunya di mana, yang banjir-banjir ada, tapi beda lokasi, bukan di IKN,” jelasnya.
Sebagai informasi, daerah yang menjadi salah satu lokasi pembangunan ibu kota baru tersebut terendam banjir akibat curah hujan tinggi.
“BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara melaporkan telah terjadi banjir di Desa Bukit Subur, Kecamatan Penajam pada pukul 05.00 Wita akibat intensitas hujan yang tinggi,” ungkap Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo seperti siaran pers. (jpc)