JAKARTA- Ibu Kota baru di Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi incaran investasi bagi investor. Ada sejumlah potensi yang dapat digarap para investor. Di antaranya pembangunan jalan tol dan pusat perbelanjaan.
Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas Rudy Prawiradinata mengatakan, pihaknya masih melakukan analisis terkait rencana investasi yang dilakukan pihak swasta di ibu kota negara (IKN).
Beberapa pihak sudah menyatakan minat untuk berinvestasi. Namun, Rudy masih enggan untuk mejelaskan bentuk ketertarikan para investor tersebut. Alasannya, pemerintah tidak ingin terburu-buru dalam menerima investasi yang masuk. Semua harus dipilah terlebih dahulu untuk memilih mana yang benar-benar tepat untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia.
“Yang kita siapkan mengenai kebutuhan pembiayaannya. Mengenai nanti siapa yang masuk jadi investornya, kita lihat saja perkembangannya,” kata Rudy di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Senin (24/2).
Saat ini, Bappenas tengah melakukan mapping pada proyek-proyek yang dianggap potensial untuk bekerja sama dengan swasta lewat skema kerjas ama pemerintah dan badan usaha (KPBU).
“Kalau yang KPBU swasta itu kita lihat berdasarkan potensi-potensi yang ini bisa ditawarkan ke swasta. Swasta kan kalau nggak bagus, kalau nggak feasible (layak) dia mana mau. Jadi kita sudah lihat juga,” katanya.
Yang di maksudkan sebagai proyek potensial adalah fasilitas yang biasanya digunakan masyarakat, seperti jalan tol hingga mal.
“Swasta nggak usah ditawarin juga pasti mau. Apalagi lokasinya sangat menguntungkan. Secara melihatnya seperti itu (keuntungan),” ungkap dia.
Seperti diketahui, berdasar hasil penghitungan awal untuk pembangunan ibu kota baru, disebutkan bahwa dana yang harus disiapkan sebesar Rp 46 triliun. Pendanaan mulai dari investor swasta yang sebesar Rp 123,2 triliun, sedangkan BUMN lewat skema KPBU sebesar Rp 253,4 triliun dan APBN sebesar Rp 89,4 triliun.