Mahathir Mundur dari Jabatan PM Malaysia

- Senin, 24 Februari 2020 | 17:04 WIB
Mahathir Mohammad
Mahathir Mohammad

KUALA LUMPUR- Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mengumumkan pengunduran dirinya pada Senin (24/2). Mahathir yang terpilih menjadi Perdana Menteri untuk kedua kalinya pada 2018 lalu mengatakan telah menyerahkan surat pengunduran diri kepada Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, Senin (24/2).

Keputusan Mahathir itu bakal membuka jalan adanya pembentukan pemerintahan baru. Mahathir juga menyampaikan bahwa dia telah memberitahukan putusannya itu kepada raja pada Senin (24/2) pukul 13.00 waktu Kuala Lumpur.

Seperti diketahui, partai Mahathir yakni Parti Pribumi Bersatu Malaysia, juga telah keluar dari koalisi pemerintah yang berkuasa, Pakatan Harapan (Aliansi Harapan). Hal ini seperti dikatakan Presiden Partai, Muhyiddin Yassin.

Keputusan Mahathir terkait dengan situasi politik yang memanas di Malaysia. Pada Minggu (23/2) malam waktu Malaysia, partai Mahathir berencana untuk membentuk pemerintahan baru tanpa campur tangan Anwar Ibrahim. Ini jelas merusak kesepakatan yang sudah ada bahwa Pakatan Harapan setuju Anwar Ibrahim akan menggantikan Mahathir pada Mei 2020 mendatang. Namun, dengan adanya rencana membentuk koalisi baru tanpa campur tangan Anwar Ibrahim, jelas menjadi hal yang aneh. 

Bukan rahasia bahwa Mahathir, 94, dan Anwar Ibrahim, 72, terlibat dalam perselisihan politik. Keduanya adalah rival di bidang politik. Keduanya adalah tokoh politik terkemuka di Malaysia. Namun, keduanya bersatu jelang pemilihan 2018 silam. Kesepakatan itu untuk “mengusir” koalisi Barisan Nasional yang didominasi UMNO dan telah memerintah Malaysia selama enam dekade.

Mahathir secara mengejutkan mampu meraih kemenangan dan menyebabkan Perdana Menteri Najib Razak saat itu lengser.
Hanya saja, seiring berjalannya waktu, ketegangan antara Mahathir dan Anwar dalam koalisi Pakatan Harapan meningkat. Itu bermula saat Mahathir menolak menetapkan jadwal khusus untuk memenuhi janjinya menyerahkan kekuasaan kepada Anwar Ibrahim.

Hal itu mengakibatkan transisi antara Mahathir ke Anwar yang sebelumnya sudah disepakati menjadi tidak jelas. Nasib koalisi juga semakin redup dan kekuasannya telah berkurang dengan kekalahan dalam lima pemilihan sela baru-baru ini. Anwar juga berpisah dengan pasangannya, Mohamed Azmin Ali, Menteri Urusan Ekonomi. Pada Senin (24/2), Partai Keadilan Rakyat (PKR) milik Anwar mengumumkan pemecatan Azmin sebagai anggota.

Anwar Ibrahim sendiri adalah wakil Mahathir ketika menjadi Perdana Menteri selama masa jabatan pertamanya dari 1981 hingga 2003. Namun, Mahathir memecatnya pada 1998 setelah keduanya tidak ada kesepakatan soal bagaimana menangani krisis keuangan. (jpc)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X