TEHERANs – Gempa bermagnitudo 5,7 menyerang wilayah barat laut Iran kemarin (23/2). Bencana tersebut juga memengaruhi negara tetangga, Turki. Sembilan warga Turki meninggal akibat fenomena alam itu.
US Geological Survey melaporkan, gempa tersebut muncul pukul 09.23 waktu setempat di dekat Desa Habas-e Olya. Pusat gempa hanya berjarak 10 kilometer dengan perbatasan Iran-Turki. Menurut Seismological Center Teheran University, kedalaman gempa tersebut mencapai 6 kilometer.
Akibat gempa tersebut, 40 orang dikabarkan terluka di Provinsi Azerbaijan Barat. Sebanyak 17 di antaranya dilarikan ke rumah sakit. Secara total, gempa itu merusak rumah dan gedung di 43 desa. Getaran juga dirasakan beberapa kota besar seperti Khoy, Urmia, Salmas, dan Osku.
Anehnya, dampak terbesar justru dialami negara tetangga. Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu mengatakan, sembilan orang tewas akibat gempa tersebut. Gedung-gedung di Kota Baskale, Provinsi Van, runtuh. ”Saat ini tidak ada yang terjebak di bawah reruntuhan,” ungkap Soylu kepada Agence France-Presse.
Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca mengatakan, 37 warga terluka akibat bencana tersebut. Angka itu termasuk sembilan pasien yang masih kritis. Saat ini 25 ambulans, 1 helikopter, dan bantuan medis sedang dalam perjalanan ke daerah terdampak.
Dua negara tersebut memang berdiri di atas lempengan tektonik besar. Karena itu, mereka sering mengalami gempa berskala besar. Pada November 2017, gempa bermagnitudo 7,3 menimpa Provinsi Kermanshah, Iran, dan merenggut 620 jiwa. Pada 2003, gempa bermagnitudo 6,6 malah membunuh 31 ribu rakyat Iran.
Di Turki, gempa bermagnitudo 6,8 menimpa Kota Elazig dan menewaskan 40 jiwa. Gempa terbesar terjadi pada 1999 di Kota Izmit. Tragedi tersebut menewaskan 17 ribu penduduk. (bil/c6/tom)