Sinarmas Land Boulevard Diresmikan, Solusi Kemacetan dan Taman Wisata

- Senin, 24 Februari 2020 | 14:40 WIB
Jalan tembus sepanjang 2,3 kilometer yang menghubungkan Jalan MT Haryono ke Jalan Soekarno-Hatta KM 7 diresmikan Senin (24/2). Sinarmas Land Boulevard adalah nama yang dipilih untuk jalan yang berada di kawasan Grand City ini.
Jalan tembus sepanjang 2,3 kilometer yang menghubungkan Jalan MT Haryono ke Jalan Soekarno-Hatta KM 7 diresmikan Senin (24/2). Sinarmas Land Boulevard adalah nama yang dipilih untuk jalan yang berada di kawasan Grand City ini.

Bukan cuma diproyeksikan mengurai kemacetan di utara Balikpapan, Sinarmas Land Boulevard juga dirancang jadi kawasan wisata dengan taman dan ruang terbuka hijau.

 

 

BALIKPAPAN – Jalan tembus sepanjang 2,3 kilometer yang menghubungkan Jalan MT Haryono ke Jalan Soekarno-Hatta KM 7 diresmikan Senin (24/2). Sinarmas Land Boulevard adalah nama yang dipilih untuk jalan yang berada di kawasan Grand City ini.

Jalan tembus ini berguna diproyeksikan mengurai kemacetan yang kerap berulang di simpang Pasar Buton, depan Hotel Platinum hingga simpang Kariangau Balikpapan Utara. Terutama pada momen akhir pekan, libur panjang seperti Natal dan tahun baru (Nataru), di mana macet mengular bisa berjam-jam.

Jalan ini merupakan proyek ketiga Sinarmas Land setelah jalan yang dibuka di Balikpapan Permai (BP) dan Balikpapan Baru (BB). Sehingga nama yang diajukan kali ini pun mengusung nama Sinarmas.

Ditemui kemarin, Head Division Kalimantan dan Sulawesi PT Sinar Mas Wisesa Limjan Tambunan menuturkan, pihaknya siap meresmikan jalan. Pihaknya tidak hanya menyediakan berbagai fasilitas penunjang seperti marka, rambu dan pengukur kecepatan, pengaspalan jalan pada tanjakan juga sudah dilakukan.

"Sudah semua kita lakukan. Yang baru kita tambahkan jalur sepeda. Harapannya jalan ini akan memberikan nilai positif. Masyarakat Balikpapan bisa menikmatinya dan sama-sama bisa merasakan manfaat dari jalan ini," tuturnya.

Limjan berpesan agar pengguna jalan bisa benar-benar bijak memerhatikan kecepatan dan keamanan. Jangan malah menimbulkan hal-hal yang negatif. Seperti kebut-kebutan atau justru jadi wajah balap liar. Lanjutnya, secara masterplan, Grand City memiliki 67 persen ruang terbuka hijau, termasuk di sepanjang jalan yang dibuka ini.

"Grand City sendiri tidak hanya fokus pada penjualan, tapi juga memerhatikan lingkungan hijau. Kita ingin membuat jalan dimana orang tidak mau cepat-cepat pergi, dengan wilayah yang asri dan taman terbuka sehingga cocok sebagai tempat wisata bagi masyarakat," ucap Limjan. (lil/ms/k18)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X