Jangan Pesimis karena Corona

- Senin, 24 Februari 2020 | 14:15 WIB
Tiongkok memang menjadi negara tujuan ekspor dari Benua Etam. Adanya penyebaran virus corona diprediksi tidak terlalu mengganggu aktivitas perdagangan tersebut.
Tiongkok memang menjadi negara tujuan ekspor dari Benua Etam. Adanya penyebaran virus corona diprediksi tidak terlalu mengganggu aktivitas perdagangan tersebut.

Tiongkok memang menjadi negara tujuan ekspor dari Benua Etam. Adanya penyebaran virus corona diprediksi tidak terlalu mengganggu aktivitas perdagangan tersebut.

SAMARINDA-Perdagangan ekspor-impor Kaltim dengan Tiongkok memang sudah lama terjalin. Bahkan market share Tiongkok mencapai 30,63 persen untuk pangsa ekspor batu bara, dan 47,74 persen untuk pangsa ekspor crude palm oil (CPO) Kaltim ke Tiongkok. Virus yang melanda Tiongkok membuat kinerja ekspor-impor menjadi pesimis dan diprediksi melorot.

Padahal, tanpa adanya gangguan virus tersebut restreksi atau pembatasan impor batu bara di Tiongkok sudah diprediksikan akan menurunkan kinerja ekspor Kaltim. Bahkan restreksi tersebut berpotensi menurunkan Indeks Harga Ekspor (IHEx) Kaltim 2020 diperkirakan akan mengalami penurunan minus 8,5 persen (yoy).

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Anggoro Dwitjahyono mengatakan, secara kumulatif nilai ekspor Kaltim 2019 mencapai USD 16,18 miliar. Secara angka nilai ekspor pada 2019 memang cukup baik. Hal itu tentunya diikuti dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup menggembirakan. Hanya saja, pada pembukaan 2020 Tiongkok yang menjadi tujuan utama ekspor Kaltim diserang virus corona. Virus corona yang melanda Tiongkok tak hanya membuat sektor pariwisata di negara tersebut menurun. Momen imlek yang seharusnya kunjungan terdongkrak, malah berbalik menjadi isolasi beberapa daerah.

“Hal ini bisa saja menurunkan ekspor kita, tapi hal itu belum tentu terjadi. Harus melihat angka yang jelas pada ekspor Januari dan Februari,” jelasnya, Minggu (23/2).

Dia mengatakan, jika ada beberapa negara yang membatasi impor barang-barang dari Tiongkok, ada kemungkinan ekspor batu bara dan CPO ke Tiongkok juga akan menurun. Sebab, beberapa komoditas tadi merupakan bahan baku industri di negara tersebut. Tahun ini bisa saja ada tekanan untuk ekspor Kaltim yang berasal dari pembatasan impor di Tiongkok.

“Ketika ekspor mereka dibatasi, maka impor mereka juga akan menurun. Tapi itu baru kemungkinan, kita tetap tidak boleh memprediksi harus melihat data yang jelas pada ekspor-impor bulan ini,” katanya.

Menurutnya, perlu penelitian yang lebih dalam terkait efek virus tersebut terhadap kinerja ekspor Kaltim. Tapi ada kecenderungan ke sana, melihat tujuan ekspor Kaltim memang kebanyakan ke Tiongkok. Namun terlepas dari hal itu, ekspor Kaltim tetap harus ditingkatkan untuk industri hilir. Agar tidak terus bergantung kepada komoditas mentah yang diekspor.

“Sehingga nilai tambah ekspor kita semakin besar, jika bahan mentah yang saat ini kita ekspor diolah terlebih dahulu sebelum diekspor,” pungkasnya.

Senada, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim Tutuk SH Cahyono mengatakan, Tiongkok memang masih menjadi tujuan utama ekspor Bumi Etam. Bahkan kedua komoditas utama Kaltim yaitu CPO dan batu bara masih mengandalkan negara tersebut.

“Tapi jangan pesimis virus ini akan menurunkan kinerja perdagangan kita,” katanya Minggu (23/2).

Menurutnya, secara kebutuhan masih tetap sama, contoh batu bara diperlukan di Tiongkok untuk listrik. Sehingga mereka masih membutuhkan batu bara, jadi belum tentu ekspor ke Tiongkok untuk batu bara akan menurun. Lalu, ekspor CPO Kaltim ke Tiongkok diperlukan untuk memproduksi kosmetik, minyak goreng dan lainnya. Itu juga tetap diperlukan walaupun sedang dilanda virus.

“Sehingga secara dampak belum akan terasa, kecuali dalam jangka panjang virus ini belum bisa diatasi dan produksi beberapa produk terhenti, bisa saja. Tapi sepertinya belum,” pungkasnya. (ctr/tom/k18)

Pangsa Ekspor Batu Bara Kaltim

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X