JAKARTA – Lini serang memang jadi salah satu problem utama Persiba musim lalu. Ismail Haris yang didatangkan dengan label top skor PSIM Jogjakarta di musim sebelumnya, gagal memenuhi ekspektasi. Total, selama semusim, pemain berdarah Makassar ini hanya mampu mengoleksi tiga gol.
Beny Ashar bernasib lebih apes. Di tengah musim, dia dipinjamkan ke Persis Solo. Sebelum menyeberang ke Laskar Samber Nyawa, julukan Persis, Beny Ashar bahkan hanya mengoleksi sebiji gol.
Musim depan, harapan publik terselip pada striker muda, Aji Kusuma. Meski musim lalu hanya mengoleksi tiga gol, catatan itu diperoleh Aji pada empat laga terakhir. Tepatnya, saat Satia Bagdja mengembalikan posisinya ke penyerang utama.
Kinerja pemain 20 tahun ini pada pemusatan latihan di Jakarta juga cukup menjanjikan. Dari tiga uji coba, mantan penggawa Persika Karawang ini sukses mengemas dua gol. Masing-masing ke gawang PSM Makassar dan Badak Lampung.
“Semoga saja bisa konsisten sampai kompetisi. Saya akan bekerja keras,” kata Aji saat disinggung performanya pada dua uji kemarin.
Ya, sebagai pemain muda, konsistensi memang kerap jadi kendala utama. Ditambah, dia mesti bersaing dengan striker lain yang lebih senior, seperti Yogi Novrian dan Fredi J Isir. Belum lagi Indra Setiawan yang juga bisa beroperasi sebagai striker.
“Kalau persaingan saya tidak terlalu memikirkan. Fokus saya adalah bisa terus berkembang dan lebih baik dari musim lalu,” ungkap pemain kelahiran Duri ini.
Aji juga mengaku optimistis dengan skuat yang ada musim ini. Dia menilai, komunikasi dan chemistry sudah terjalin dengan baik. Bahkan, ia tak segan menargetkan jadi top skor bagi Beruang Madu, di samping mengantar Persiba naik kasta. (hul/don/k16)