BARCELONA- Mercedes terus berinovasi menjelang musim baru. Dominasi mereka di pentas Formula 1 sejak era mesin hybrid V6 berpotensi terus berlanjut musim ini. Sebaliknya, Ferrari yang menjadi salah satu pesaing terberat mereka seperti kehilangan "tajinya".
Setidaknya jika mengacu hasil tes pramusim di Barcelona. Pembalap Mercedes, Valtteri Bottas memimpin catatan waktu kombinasi dalam tiga hari tes di posisi pertama dengan 1 menit 15,732 detik. Sedangkan rekan setimnya, Lewis Hamilton menyusul tercepat kedua, terpaut, 0,216 detik.
Sistem dual axis steering (DAS) terbukti memberikan dampak signifikan buat kemajuan W11 di awal musim 2020. Sinyal perlawanan juga mulai diperlihatkan tim papan tengah. Yakni, Alfa Romeo lewat Kimi Raikkonen juga Esteban Ocon yang menjalani comeback menjanjikan bersama Renault.
Selain itu, duet Racing Point Lance Stroll dan Sergio Perez juga terlihat kompetitif di tes pramusim. Tim yang dijuluki "Pink Mercedes" itu seperti mendapatkan Berkah. Sebab, mereka mendapatkan lungsuran mesin dari tim Mercedes musim lalu.
Hasilnya, dua mobil RP20 bertengger di enam besar pada tes pramusim. Lantas apa kabar dengan Charles Leclerc dan Sebastian Vettel bersama Ferrari?. Mereka harus terdampar di papan tengah. Vettel terpaut 1,052 detik Bottas, sedangkan Leclerc berjarak 1,178 detik.
Team Principal Ferrari Mattia Binotto kali ini memilih merendah. "Aku tidak seoptimistis seperti tahun lalu. Saat ini, tim lain lebih cepat ketimbang kami," terang Binotto sebagaimana dikutip Planet F1.
Di sisi lain, Leclerc menyataan Ferrari lebih berhati-hati dalam melakukan pendekatan menuju musim baru. "Tahun ini, kami memutuskan untuk lebih fokus pada tim, mencoba memperlajari mobil sebanyak mungkin pada tes pertama ini, lalu mencoba fokus untuk meningkatkan performa di kemudian hari," sebut pembalap Monako tersebut.
Ketimbang tes pramusim 2019, tahun ini Ferrari tampil lebih lembek. Padahal di Barcelona tahun lalu, tim Kuda Jingkrak begitu mendominasi catatan waktu, namun, mereka keteteran ketika musim bergulir. Mungkinkah situasi itu berbalik musim ini, berharap Ferrari mendapatkan kecepatannya saat balapan pertama di GP Australia 15 Maret mendatang. (nap)
