Jalan Pendekat Mahkota II Berkutat Pembebasan Lahan, Ditargetkan Selesai Tahun Ini

- Minggu, 23 Februari 2020 | 10:15 WIB
TERGANJAL: Penyelesaiannya jalan pendekat Mahkota II yang menjadi solusi permasalahan di Jalan Otista dan sekitarnya. Proyek ini masih terhambat pembebasan lahan.
TERGANJAL: Penyelesaiannya jalan pendekat Mahkota II yang menjadi solusi permasalahan di Jalan Otista dan sekitarnya. Proyek ini masih terhambat pembebasan lahan.

Jalan pendekat Mahkota II yang digadang-gadang sebagai solusi permasalahan klasik Jalan Otto Iskandardinata (Otista). Namun, persoalan pembebasan lahan yang kerap menjadi polemik setiap pembangunan jalan turut mendera proyek ini.

 

SAMARINDA–Merampungkan jalan pendekat Mahkota II seperti bukan perkara mudah. Walaupun, upaya pembebasan lahan sudah dilakukan sejak tiga tahun lalu. Setidaknya dari Jalan Kapten Soedjono hingga Jalan Damanhuri dan Kelurahan Mugirejo ada 81 bidang tanah. Luasnya sekitar 19 hektare.

Sejak medio 2017, Pemkot Samarinda sudah mencicil pembebasan lahan. Tercatat hingga 2019, Rp 44,08 miliar telah digelontorkan untuk pembebasan lahan jalan pendekat Mahkota II, (lihat grafis).

-

Kepala Dinas Pertanahan Samarinda Syamsul Komari menuturkan, pembebasan lahan ditarget rampung pada 2020. "Kami masukkan di APBD murni. Tinggal sedikit lagi saja kok, sekitar 10 bidang tanah saja. Satu bidang ini juga sedang berproses," ungkapnya.

Setidaknya, Rp 16,013 miliar harus disiapkan dalam pembebasan 10 bidang tanah. Namun, dalam APBD Murni 2020 pihaknya hanya mendapat Rp 4,3 miliar. Itu pun akan terbagi dengan pembebasan lahan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sambutan dan Pelabuhan Peti Kemas, Palaran. "Sisanya nanti kami usulkan di APBD perubahan," ucapnya. 

Meski jumlah anggaran telah dihitung oleh tim penaksir tanah, nyatanya pembebasan lahan tak juga bisa berjalan mulus. Beberapa warga terkendala tak bisa menunjukkan dokumen kepemilikan dan masalah hak waris. "Kami suruh selesaikan dulu, kalau sudah ada putusan dari instansi yang berwenang baru bisa kami lanjutkan. Nantinya kalau sudah selesai pembebasan kami serahkan ke PUPR," pungkasnya. 

Ditemui terpisah, Kabid Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Samarinda, Denny Alfian menyampaikan, dalam pembebasan lahan selama ini membuat pihaknya harus bekerja ekstra. "Sebelumnya pernah ditangani aset, perkotaan dan pertanahan. Makanya harus dikumpulkan dulu datanya," jelas dia, beberapa waktu lalu.

Sebagai informasi, lahan yang sudah dibebaskan Pemkot Samarinda selama ini baru mencapai 5 kilometer. Sedangkan kebutuhan lahan pendekat menuju Damanhuri-Mugirejo harusnya 7 kilometer. Sedangkan pengerjaan fisik badan jalan baru sepanjang 600 meter. 

"Kami sedang rapatkan lagi. Beberapa lahan juga tengah diidentifikasi," singkat Denny. (*/dad/dns/k8) 

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X