SAMARINDA - Kematian narapidana Lembaga Pemasyarakatan Kels II A Sudirman, Ahmad Yusuf terus diusut kepolisian. Hingga kini ada 15 saksi yang telah dimintai keterangan.
"Saksi yang kita periksa mulai dari petugas Lapas, warga binaan dan juga perawat Lapas yang menangani sakit korban," ujar Kasat Reskrim Polres Samarinda Kompol Damus Asa, Jumat (21/2/2020).
Damus Asa menambahkan barang bukti rekaman kamera CCTV di Lapas turut diamankan. Adapun, foto-foto lebam bagian tubuh korban Ahmad Syukur dijadikan kepolisian sebagai petunjuk untuk penyelidikan.
"Kita masih menyelidiki ada nggak kaitannya korban sakit pembengkakan dada (dengan foto dugaan penganiayaan). Ini semua kita mintai keterangan semua warga binaan dan pihak rumah sakit AW Sjahranie," ujar Damus.
Kasus kematian napi Ahmad Syukur menjadi perhatian luas masyarakat. Remaong Kutai Berjaya Kesultanan Koetai Kartanegara Ing Martadipura dan Laskar Merah Putih turut meminta kasus ini diungkap secara tuntas. Mereka berunjuk rasa di depan Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Sudirman.
Aksi unjuk rasa menuntut pencopotan Kepala Lapas Kelas II A Sudirman Ikhsan terkait kasus kematian narapidana Ahmad Syukur yang diduga alami penganiayaan di dalam penjara.
Ahmad Syukur meninggal dunia di Rumah Sakit AW Sjahranie, 11 Februari lalu. Kepada keluarganya, korban sempat mengaku dianiaya dalam tahanan.
Keluarga yang memandikan jasad korban untuk pekuburan juga melihat ada luka membiru bagian pinggang belakang dan darah keluar dari hidung.
Kondisi ini membuat keluarga korban curiga dan melaporkan ke Polres Samarinda. Kepolisian pun langsung mengambil keterangan saksi pelapor dan jasad korban jalani visum. (mym)