SEMARANG- “Pertama, saya tidak menghindar. Kedua, saya tidak berdusta,” tegas Sucipto Hadi Purnomo di gedung Pusat Kegiatan (PKM) Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES). Ucapan tersebut keluar dari mulut Sucipto lantaran Rektor UNNES Prof Fathur Rokhman tidak hadir dalam acara debat publik yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa UNNES tadi malam.
Sucipto adalah dosen jurusan bahasa dan sastra Jawa UNNES yang mendadak dibebastugaskan dari jabatannya di kampus. Pihak kampus menganggap unggahannya di facebook pada 10 Juni 2019 yang dianggap menghina Presiden RI Joko Widodo.
Sucipto memposting: “Penghasilan anak-anak saya menurun drastis tahun ini. Apakah Ini Efek Jokowi yang terlalu asyik dengan Jan Ethes?” Menurut dia, postingan tersebut tidak menyindir maupun menghina Jokowi.
“Makanya sebagai akademisi, seharusnya debat terbuka seperti ini. Kuliti saya, kupas lah saya. Mari bersama-sama koreksi dimana kesalahan dan dosa dosa saya,” ujarnya disambut gemuruh tepuk tangan mahasiswa yang hadir.
Acara yang rencananya dimulai pukul 19.00 itu molor. Acara pun baru dimulai pukul 20.34 lantaran Fathur tidak kunjung menampakkan batang hidungnya. Acara yang awalnya berkonsep debat akademik diubah oleh panitia menjadi debat publik.
Tidak hadirnya rektor 53 tahun itu memantik kekecewaan mahasiswa yang hadir. “Rektornya takut, rektornya takut, reektooornyaaa...takuuutt,” seru para mahasiswa di dalam ruangan.
Sucipto dipanggung tidak sendirian. Dalam acara tersebut turut hadir dosen hukum Universitas Katolik Soegijapranata Donny Danardono, dosen komunikasi politik Universitas Diponegoro Triyono Lukmantoro, dan pemimpin redaksi Suara Merdeka Gunawa Budi Susanto. (han)
