Kasus Kematian Napi Ahmad Syukur Berbuntut Panjang, Lapas Sudirman Kelas II A Didemo

- Jumat, 21 Februari 2020 | 14:13 WIB
Aksi unjuk rasa yang menuntut Kepala Lapas.
Aksi unjuk rasa yang menuntut Kepala Lapas.

SAMARINDA - Sekitar 100 orang berunjuk rasa di depan Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Sudirman, Jumat (21/2/2020). Aksi unjuk rasa menuntut pencopotan Kepala Lapas Kelas II A Sudirman Ikhsan terkait kasus kematian narapidana Ahmad Syukur yang diduga alami penganiayaan di dalam penjara.

"Kami dari Remaong Kutai Berjaya Kesultanan Koetai Kartanegara Ing Martadipura tidak akan demo satu kali. Jika tidak ada keadilan bagi kawan dingsanak kami yang meninggal dunia (Ahmad Syukur)," ujar salah satu peserta unjuk rasa.

-

Kepolisian mengawal unjuk rasa ini berupaya mempertemukan kedua pihak antara pendemo dan Lapas. "Kami ingin secepat-cepatnya kasus ini (kematian Ahmad Syukur) ditindak lanjuti. Jika tidak kami akan berada di Lapas," ujar salah satu peserta unjuk rasa lainnya dalam orasi.

Seorang narapidana Lapas Sudirman Kelas II A, Ahmad Syukur (34) meninggal dunia di Rumah Sakit AW Sjahranie, Selasa (11/2/2020) pukul 05.00. Ahmad Syukur kepada keluarganya sempat mengaku dianiaya dalam tahanan.

Dan saat hendak dimandikan untuk pekuburan terlihat ada luka membiru bagian pinggang belakang dan darah keluar dari hidung.

Kondisi ini membuat keluarga korban curiga dan melaporkan ke Polres Samarinda. Kepolisian pun langsung mengambil keterangan saksi pelapor dan jasad korban jalani visum.

"Ada darah keluar dari hidung saat dimandikan. Daripada tak jelas penyebab meninggalnya, saya menyarankan agar kejadian ini dilaporkan ke polisi. Agar jelas penyebab almarhun meninggal dunia," ujar Hendri Gunawan, pendamping keluarga korban ditemui di Polres Samarinda.

Dari foto diambil oleh keluarga korban, terlihat biru-biru badan Ahmad Syukur. Bagian perut ada yang menonjol. Sementara itu, Kepala Lapas Sudirman Kelas IIA Samarinda, Ilham Agung Setiawan mengaku kaget dengan ada laporan keluarga korban salah satu napi ini ke polisi.

"Karena sampai ada petugas kami melepas jenazahnya di rumah sakit kepada keluarga korban, tidak ada masalah," ujarnya. Ilham menegaskan pihaknya akan bekerjasama dan membantu kepolisian untuk mengusut kejadian ini. Lapas juga akan melakukan investigasi kepada internal terkait ada dugaan penganiayaan terhadap korban.

"Kami tentu akan investigasi di internal Lapas," katanya. (mym)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X