SAMARINDA–Warga Sempaja mengeluhkan aliran air PDAM (perusahaan daerah air minum) mati. Pasokan air dari PDAM Tirta Kencana Samarinda menurun. Sejak Oktober 2019, aliran air ke wilayah kota pun sudah berlangsung penggiliran berjadwal tiap tiga hari sekali.
HM Lukman, kasi Humas PDAM Tirta Kencana Samarinda, membenarkan hal tersebut. “Kapasitas pasokan produksi air bersih saat ini berkurang. Air Mahakam memang berlimpah, cuman instalasi pengolahan air (IPA) kami terbatas,” ujarnya, beberapa waktu lalu.
Hal tersebut membuat produksi air bersih terbatas. Sementara itu, pelanggan PDAM kian hari semakin banyak. Sehingga membuat mereka mengambil keputusan untuk melakukan penggiliran berjadwal tersebut. “Tiga hari ke Jalan PM Noor, tiga hari Jalan KH Wahid Hasyim 1 dan 2, dengan pergantian pukul 23.00 Wita,” ungkapnya.
Jumlah pelanggan yang hampir mencapai 159.500 sambungan rumah dengan kapasitas pasokan yang kurang menjadi penghambat mereka. “Kapasitas produksi kami 2.500 liter per detik. Idealnya, hanya mampu melayani 150.000 sambungan,” tambahnya.
Kelebihan kapasitas tersebut membuat lebih dari 9.000 pelanggan mengalami ketidaknyamanan. Pasalnya, air tidak mengalir 24 jam. Tidak hanya daerah Sempaja yang mengalami penjadwalan tersebut, daerah Sambutan pun merasakan hal yang sama.
Menanggapi hal tersebut, pihaknya mengatakan sedang melakukan proyek untuk penambahan kapasitas air. Sekitar 1.000 liter per detik yang sedang dijalankan, yang diharapkan segera rampung untuk menambah kapasitas ke wilayah Utara. “Bila itu berhasil, aliran air akan kembali normal 24 jam tanpa bergilir,” tuturnya.
Mirisnya pengetahuan masyarakat akan hal tersebut sangat minim. Sehingga banyak masyarakat yang mengeluh. “Atas kejadian tersebut, kami memohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” singkatnya. (*/ela/dns/k8)