Penjaga sarang walet, Tohir (72), dilaporkan tewas dianiaya. Istri dan anak korban juga terluka dalam insiden tersebut. Para pelaku yang diduga hendak merampok masih dalam pengejaran petugas.
TENGGARONG–Penjaga bangunan sarang walet bernama Tohir (72) meregang nyawa, Rabu (19/2). Korban tewas di tangan sekelompok orang yang diduga kuat hendak merampok sarang walet yang dia jaga di perbatasan Desa Lebaho Ulaq, Kecamatan Muara Kaman, dengan Desa Selerong, Kecamatan Sebulu.
Dari informasi yang dihimpun Kaltim Post, peristiwa tersebut bermula sekitar pukul 22.00 Wita. Sekelompok orang datang di rumah korban yang berdekatan dengan bangunan sarang walet tersebut. Seorang di antaranya tiba-tiba mematikan lampu penerangan di luar rumah.
Sedangkan di dalam rumah, juga terdapat istri dan anak Tohir. Berdasarkan keterangan istri Tohir kepada polisi, sempat terdengar teriakan orang tersebut berniat mengambil sarang walet. Dia menanyakan kunci pintu sarang burung walet tersebut.
Istri Tohir pun menjawab mereka tidak memiliki kunci pintu masuk sarang burung walet. Lantaran tak percaya dengan pengakuan tersebut, mereka justru mencongkel jendela rumah dan berhasil masuk rumah. Saat itulah, komplotan perampok tersebut menganiaya Tohir yang berupaya mempertahankan diri.
Tohir pun dianiaya dengan serangan benda tajam hingga menderita luka tusuk di bagian rusuk kiri di bawah ketiak. “Petugas kami di lapangan sudah melakukan penyelidikan dan memburu para pelaku,” ujar Kapolres Kukar AKBP Andrias Susanto Nugroho.
Kawanan perampok itu juga sempat menodongkan benda tajam dan melukai istri Tohir dan anaknya. Tohir meregang nyawa di rumahnya. Jarak antara rumah Tohir dengan rumah warga lain berjauhan.
“Kami sudah mengamankan barang bukti berupa linggis, dua pasang sandal dan lakban. Jenazah juga akan dilakukan autopsi di RSUD AW Sjahranie,” tambahnya. (qi/kri/k8)