Stres Dililit Utang, Pria 7 Anak Pilih Gantung Diri

- Jumat, 21 Februari 2020 | 13:38 WIB
AKHIRI HIDUP: Korban saat ditemukan keluarga dan polisi usai mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Rabu (19/2). Polres Paser untuk Kaltim Post
AKHIRI HIDUP: Korban saat ditemukan keluarga dan polisi usai mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Rabu (19/2). Polres Paser untuk Kaltim Post

TANA PASER - 20 tahun mengarungi rumah tangga bersama sang istri dan telah dikaruniai 7 anak, S (39) seroang wiraswasta, warga yang tinggal di Jalan Hos Cokro Aminoto Gg. Sepakat RT 002 Kelurahan Tanah Grogot ini nekad bunuh diri, dengan motif sementara diduga karena ekonomi. Korban ditemukan sepupunya di kediamannya dengan kondisi sudah tidak bernyawa, gantung diri dengan menggunakan sarung, diikatkan ke kayu pada atap di depan kamar mandi. Korban meninggalkan seorang istri dan 7 anak. 

Kejadian tragis ini sekitar pukul 13.00 wita, Rabu (19/2). Pada saat kejadian, hanya 1 anak korban berumur 7 tahun yang ada di rumah. Dari hasil pemeriksaan Polres Paser kepada keluarga terdekat dan para saksi, Kasat Reskrim Polres Paser AKP Ricky R Sibarani melalui Kanit Pidum Ipda Suradin menerangkan tidak melihat tanda-tanda kekerasan pada korban. Dari hasil visum pun,  tidak ada kaku pada mayat maupun lebam, diperkirakan kematian kurang dari dua sampai tiga jam pasca gantung diri. 

"Saat kejadian, sang istri yang telah diperiksa, mengatakan sedang berada di Kota Balikpapan dirumah orangtua bersama dengan anak yang paling kecil sejak Senin 17 Februari 2020. Korban juga mengetahui hal tersebut karena sebelumnya meminta izin dahulu," jelas Suradin, (20/2). 

Terakhir sang istri N menghubungi korban ialah pada 19 Februari, saat itu menanyakan masalah pinjaman, dan selanjutnya telah mengirim uang sebesar Rp 300.000. Tujuan istri korban pergi ke Balikpapan bertemu orangtuanya ialah untuk meminjam uang sebesar Rp 15 juta, keperluan membayar hutang  membeli daging dan sembako untuk usahanya berjualan pentol, bakso, dan mie ayam. 

N mengatakan sebelum kejadian, korban ada menghubungi menggunakan video call, namun tidak diangkat dan setelah itu mengirim pesan melalui WhatsApp. Dengan isi pesan, " Ya sudah itu jalanmu, nanti kalo sudah ada uang nanti jemput anak-anak, bawa semua anak-anak sama kamu, jangan taruh sama mbahnya, kasian jika dipisahkan, mungkin aku sudah tidak ada, kasihan mereka dan nomor anak-anak jangan diblokir selamat tinggal sayang, semoga kamu bahagia," tulis korban kepada istri di WhatsApp.  

Tidak lama barulah istri membalas,  "Aku juga sayang juga sama kamu, jangan macam-macam nanti kita cari jalan keluarnya,”. N mengira pesan sudah terbaca namun baru mengetahui yang membaca pesan tersebut adalah anaknya yang masih kelas 1 SD, yang berada di rumah saat kejadian. Sebelum pulang ke Balikpapan, setiap malam korban kerap berbicara ke istri bahwa ingin mengakhiri hidupnya, karena pusing banyak hutang, namun setiap kali bicara selalu dijawab sambil bercanda oleh istri, dan tidak menganggap serius. 

"Menurut anak yang ke-3, pada awal bulan Februari ini dia pernah melihat ayahnya memasang sarung ditempat ayunan bayi di dalam kamar, namun saat itu ditegur oleh anaknya dan korban mengatakan tidak ada-apa. Korban disebutkan istri tidak ada memiliki masalah dengan orang lain, namun  pernah meminjam uang ke orang lain dan sering jatuh tempo.  Sehingga sering kali rumah didatangi oleh penagih hutang," pungkas Suradin. (/jib)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X