GUNUNG TABUR-Warga Kampung Merancang Ulu, Kecamatan Gunung Tabur, belum seluruhnya menikmati keberadaan air bersih. Bahkan untuk mandi dan memasak, harus memanfaatkan air sungai.
Kepala Kampung Merancang Ulu Andi Marpai yang dikonfirmasi belum lama ini menuturkan, permasalahan air bersih sebenarnya sudah diusulkan. Namun, belum mendapat tanggapan dari pemerintah.
“Sudah pernah diusulkan di musrenbang. Belum ada juga perubahan,” katanya. Andi menyebut, warga yang ingin mandi atau mengambil air ke sungai waswas. Pasalnya, di sungai tersebut dihuni buaya. Bahkan, ada warga yang pernah dimangsa buaya saat mandi di sungai tersebut. “Pernah ada warga yang disambar,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua RT 05 Merancang Ulu Arbain menuturkan, usulan warga KAT Petung sudah diajukan sejak dua tahun lalu. Warga telah mendiami kawasan tersebut selama 10 tahun.
“Jadi warga sini masih mandi, masak, dan mencuci di sungai,” tambahnya. Ia menuturkan, sudah tidak zaman lagi masih ada warga yang langsung memasak air dari sungai. Tentu berbahaya bagi kesehatan. Namun, permasalahannya tidak adanya air bersih di kampung tersebut, warga terpaksa menggunakan air sungai. “Di sini ada 38 KK, semuanya menggunakan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.
Selain kebutuhan akan air bersih, warga juga mengeluhkan tidak adanya saluran drainase di KAT Petung. Jadi, air akan susah mengalir ketika hujan. Warga berharap ada solusi dari dua permasalahan yang sudah bertahun-tahun dirasakan.
“Listrik sudah 24 jam, keberadaan air bersih dan saluran drainase masih menjadi kendala bagi warga di sini,” pungkasnya. (*/hmd/dra2/k16)
