MILAN– Benar kata allenatore Atalanta Gian Piero Gasperini. Atalanta bakal mendapatkan dukungan total dari warga Bergamo saat menjalani laga fase knockout Liga Champions pertamanya Kamis (20/2). Dilansir dari media-media Italia, sekitar 43 ribu orang dari total 44.236 penonton di San Siro adalah warga Bergamo yang mendukung La Dea, julukan Atalanta.
Dukungan yang berbuah kemenangan 4-1 atas Valencia. ”Kami belum pernah merasakan bermain di Bergamo dengan penonton sebanyak itu. Benar-benar luar biasa,’’ sebut Gasperini seperti dilansir laman Tutto Atalanta.
Gewiss Stadium, kandang Atalanta, hanya berkapasitas 21.300 penonton. Musim ini, jumlah penonton terbanyak di Gewiss adalah 20.899 orang saat Atalanta menyerah 1-3 oleh capolista Juventus dalam giornata ke-13 Serie A (23/11/2019).
Seiring kapasitas stadion tidak memenuhi standar UEFA, Atalanta lalu memilih berkandang di San Siro untuk laga di Liga Champions. Jumlah kemarin pun melebihi rekor sebelumnya (34.326 penonton) kala Atalanta menuai poin pertamanya di Liga Champions atau saat menahan 1-1 Manchester City di matchday keempat fase grup (7/11/2019).
Jarak antara Bergamo dan Milan yang tidak terlalu jauh menjadi alasan besarnya animo fans Atalanta berbondong-bondong ke San Siro. Jaraknya hanya sekitar 45 kilometer. Lebih jauh jarak Surabaya ke Malang.
Begitu antuasiasnya animo fans Atalanta, seperti dilansir Football Italia, ada fans remaja yang bolos sekolah demi menonton laga Papu Gomez dkk. Fans itu bernama Edoardo. Dia datang ke San Siro dengan ayahnya. Yang konyol, ayahnya menulis surat izin ke gurunya dengan alasan ingin menonton pertandingan. ’’Kami menginformasikan kepadamu bahwa siang ini Edoardo akan absen di kelas dengan alasan kultur sejarah. Dia ingin merasakan pengalaman masuk buku histori Bergamo bersama ayahnya. Forza Atalanta!’’ tulis sang ayah. Tulisan itu viral di Twitter setelah di-retweeted Wali Kota Bergamo Giorgio Gori.
Edoardo tidak sendirian. Beberapa kantor jasa juga memilih libur karena laga Atalanta. Contohnya, kantor kursus mengemudi yang memampang poster permintaan maaf karena tidak bisa melayani penyewa jasa mereka. (ren/c25/dns)