Orangtua Yusuf Minta Keadilan ke Presiden

- Kamis, 20 Februari 2020 | 16:55 WIB
DITELUSURI: Melibatkan anjing pelacak, kepolisian menelusuri titik-titik yang diduga dilewati Yusuf Ahmad Gazali, sebelum balita itu ditemukan tewas. RESTU/KP
DITELUSURI: Melibatkan anjing pelacak, kepolisian menelusuri titik-titik yang diduga dilewati Yusuf Ahmad Gazali, sebelum balita itu ditemukan tewas. RESTU/KP

KASUS Yusuf Ahmad Gazali, balita yang ditemukan tewas tanpa kepala dan beberapa organ tubuh menghilang, jadi perbincangan hangat. Tidak hanya di ibu kota Kaltim, kasusnya bahkan jadi sorotan hingga nasional. Pasalnya, ada dugaan yang menyebut balita yang dititipkan di PAUD Jannatul Athfaal diculik, dibunuh, dan organ tubuhnya diperjualbelikan.

Kapolresta Samarinda Kombes Arif Budiman bahkan tak ingin “lempar handuk”. Ia janji mencari benar-benar fakta penyebab kematian Yusuf yang ditemukan dengan kondisi tragis. “Kami tetap profesional. Forensik terbaik se-Asia sudah dilibatkan saat autopsi Selasa (18/2) lalu,” ujarnya.

Dugaan Yusuf terperosok ke saluran pembuangan (parit) tak jauh dari tempat penitipan, masih belum bisa dipercaya sepenuhnya Bambang Sulistyo dan Melisari, kedua orangtua Yusuf. Keduanya masih berharap kepolisian berusaha keras untuk mencari kejelasan terkait kematian anaknya.

Setelah permintaan autopsi dipenuhi, langkah yang diambil pasangan suami-istri (pasutri) itu juga belum berhenti. Demi mengetahui penyebab kematian putra bungsunya, keduanya rela terpisah jarak Samarinda dan Jakarta. “Istri saya masih di Jakarta. Sudah ada langkah yang telah kami siapkan bersama tim pengacara di sana,” ucap Bambang melalui sambungan telepon (19/2).

Namun, untuk langkah yang diambil, Bambang tak bisa menuturkan secara terperinci. Bapak tiga anak itu hanya mengatakan, istrinya berencana bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Selain itu, mencoba bertemu salah satu perwakilan rakyat.

“Kalau langkah yang kami ambil enggak bisa dibeberkan semua. Insyaallah, akan bertemu Presiden untuk minta keadilan,” beber pria yang bekerja sebagai ojek dalam jaringan itu. “Tidak akan berhenti setelah autopsi saja, kami akan lanjutkan ke langkah-langkah yang selanjutnya. Kemungkinan lebih serius lagi kalau memang untuk mengungkap kasus kematian anak saya. Memang harus sejauh itu (ke Jakarta) ya akan dilakukan, Mas,” sambungnya.

Melisari nantinya kembali ke Samarinda pekan depan. Namun, waktu pastinya belum diketahui. Bambang berharap, polisi bisa mengembangkan kasus yang merenggut nyawa anaknya. Terlebih ada beberapa bukti yang diserahkan ke Polresta Samarinda.

Ditanya bukti apa yang diserahkan. Bambang enggan memberi tahu. Dirinya tak ingin mengganggu pihak kepolisian untuk mengembangkan kasus tersebut. “Bukti itu untuk mengungkap kemungkinan lainnya. Kalau nanti hasil autopsi keluar, kami akan terima hasil autopsi walau masih sama,” tuturnya.

Sementara itu, Wakapolresta Samarinda AKBP Dedi Agustono menerangkan, segala kemungkinan masih akan dibuka kepolisian. “Segala dugaan masih ada kemungkinan,” ucapnya.

Disinggung penyelidikan menggunakan anjing pelacak dari Unit Satwa K-9 Direktorat Samapta Polda Kaltim, perwira melati dua itu menuturkan, hal itu hanya sebagai alat bukti tambahan. “Itu tidak bisa dijadikan dasar, K-9 hanya untuk membantu kita menguak petunjuk, dan ternyata tujuannya ke arah parit terus,” ungkap perwira menengah tersebut.

Setidaknya, ucap dia, anjing pelacak menelusuri jejak terakhir Yusuf sebanyak dua kali. Hasilnya pun sama, masih mengarah ke parit di depan PAUD Jannatul Athfaal. “Sudah diulang hasilnya tetap sama. Namun, untuk pastinya, kami tunggu hasil forensik Mabes Polri,” pungkasnya.

Diwartakan sebelumnya, kepolisian akhirnya membongkar makam Yusuf Ahmad Gazali di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Muslimin Damanhuri, Samarinda, Selasa (18/2). Kemudian mengambil sejumlah bagian tubuh untuk dijadikan sampel. Selanjutnya dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut. (dra/*/dad/rom/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X