PESUT menghiasi logo Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda. Dua ekor pesut yang berhadap-hadapan, melambangkan koordinasi dan kerjasama yang dinamis antara eksekutif dan legislatif dalam melaksanakan pembangunan. Di dekat Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Jalan Gajah Mada, terdapat monumen pesut, yang semakin mengukuhkan mamalia lucu itu sebagai ikon Kota Tepian.
Namun, tahukah Anda? Selain patung pesut yang berada di depan Kantor Gubernur Kaltim, dulu juga ada monumen patung pesut lainnya, yang berlokasi berdampingan dengan Jembatan Mahakam Jalan Slamet Riyadi. Patung tersebut diresmikan oleh Soeharto, presiden kedua RI, pada 2 Agustus 1986 silam. Dilakukan bersamaan dengan diresmikannya Jembatan Mahakam.
Kini, patung pesut yang dahulu terlihat megah dan kokoh telah berubah 180 derajat. Patung yang membentuk dua ekor pesut mahakam ini telah diangkat dari pondasinya, karena berada di jalur pembangunan Jembatan Mahakam IV.
Patung pesut itu sekarang ditinggalkan begitu saja di atas sisa material pembangunan berupa pipa besi. Hanya beberapa lembar papan kayu yang digunakan sebagai alas duduk patung di atas tumpukan pipa. Warna patung juga tampak kusam, tanda telah lama tak dirawat. Ia seolah telantar.
Sejatinya banyak warga yang prihatin dengan kondisi patung itu. "Waktu saya masih kecil kalau lewat jembatan Mahakam ini, yang paling saya perhatikan ya patung pesut ini. Katanya yang resmikan Pak Harto," kata Iskandar, warga Teluk Lerong.
Generasi 80-an dan 90-an pasti lebih tahu dengan patung legendaris itu. "Itu kan dulu ada Terapung (diskotek), nah disampingnya tu ya patung pesut itu. Jembatan Mahakam dan patung pesut itu seolah tak bisa dipisahkan," kata Fauzi, warga Sungai Keledang. (selasar/pro)