Bisa Diterapkan di Kaltim Pemupukan Berimbang Petrokimia Gresik Tingkatkan Panen 44 Persen

- Kamis, 20 Februari 2020 | 12:29 WIB
Dirut PG Rahmad Pribadi (dua dari kanan) bersama pejabat daerah setempat di desa Bedeng IV.
Dirut PG Rahmad Pribadi (dua dari kanan) bersama pejabat daerah setempat di desa Bedeng IV.

JAKARTA- Petrokimia Gresik berhasil melakukan uji coba pemupukan padi hingga produktivitasnya meningkat 44 persen per hektare. Dengan menggunakan metode pemupukan berimbang, hasil panen yang sebelumnya 5,9 ton, meningkat menjadi 8,6 ton Gabah Kering panen (GKP) per hektare.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Rahmad Pribadi menyebutkan, pengaplikasian pemupukan berimbang bisa diterapkan pada lahan gambut yang banyak terdapat di Kalimantan Timur. Dijelaskan, tanah gambut biasanya memiliki Ph rendah di bawah 5, sementara agar bisa ditanami harus ditingkatkan ke Ph 6-7.

Untuk meningkatkannya, tambah Rahmad, adalah dengan menyebar kapur pertanian. “Begitu Ph-nya membaik, mau ditanam apapun bisa,” ucap Rahmad saat dhubungi Kamis (20/2). Untuk formulasi pupuknya tergantung jenis tanaman yang ditanam oleh petani.

“Bisa padi, jagung, kedelai, cabe atau jenis tanaman lain,” jelasnya lagi.

Adapun upaya pemupukan berimbang rekomendasi Petrokimia Gresik dilakukan di lahan demonstration plot (demplot) di Desa Bedeng V, Kecamatan Trimurjo, Lampung Tengah.

"Ini merupakan kelanjutan dari kegiatan tanam perdana pada November 2019 lalu," ujar Rahmad. Komposisi pola pemupukan berimbang yang diaplikasikan pada demplot ini adalah pupuk organik Petroganik (2 ton/ha), NPK Phonska Plus (300 kg/ha); Urea (200 kg/ha); ZK (2 kg/ha) dengan cara dilarutkan, Pupuk hayati Petro Biofertil (100 kg/ha); dan Biodekomposer Petro Gladiator (8 kg/ha).

Untuk mengoptimalkan penggunaan pupuk tersebut, demplot ini juga menggunakan pembenah tanah Kapur Pertanian (Kaptan) Kebomas (6,8 ton/ha) untuk menyesuaikan kondisi tanah yang tergolong masam, serta Pestisida Sidafur (10 kg/ha) untuk mengatasi gangguan hama.

“Ini adalah upaya nyata Petrokima Gresik sebagai penyedia solusi agroindustri, dengan menghadirkan serangkaian produk lengkap untuk mengawal musim tanam serta mewujudkan pertanian yang berkelanjutan” jelas Rahmad.

Ditambahkan, dalam demplot ini Petrokimia Gresik kembali menggunakan salah satu produk pupuk non-subsidi terbaiknya, yaitu pupuk NPK Phonska Plus. NPK Phonska Plus merupakan pupuk majemuk generasi baru Petrokimia Gresik dengan kandungan NPK 15-15-15 yang diperkaya dengan 9% Sulfur dan unsur hara mikro esensial Zink (Zn) sebesar 2.000 ppm yang sangat dibutuhkan tanaman.

Unsur tersebut dibutuhkan dalam jumlah sedikit, namun merupakan faktor penting yang dapat memaksimalkan pertumbuhan vegetatif serta pembentukan bunga dan buah pada tanaman. Namun, berdasarkan data dari Organisasi Pupuk Dunia, sebagian besar lahan pertanian di dunia, termasuk salah satunya Indonesia kekurangan unsur hara mikro Zink.

“Sehingga kami memilih Zink sebagai unsur hara mikro yang ditambahkan dalam NPK Phonska Plus,” imbuh Rahmad.

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Kerja Sama dengan SRC

Jumat, 29 Maret 2024 | 14:49 WIB

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB
X