SURABAYA– Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V mempermudah masyarakat untuk memperoleh elpiji 3 kilogram. Itu akan terwujud lewat program one village one outlet atau satu pangkalan satu desa. Untuk itu, Pertamina MOR V akan memperluas pangkalan.
Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR V Rustam Aji berharap perluasan pangkalan selesai pada semester pertama tahun ini. Di antara sekitar 8.520 desa atau kelurahan, sampai minggu ini sudah 7.480 desa/kelurahan yang mempunyai pangkalan elpiji 3 kilogram. ”Jadi, secara sebaran, sudah mencakup 87,8 persen,” katanya (19/2).
Sejauh ini, Pertamina sudah memiliki 25 ribu outlet yang menjangkau 666 kecamatan di Jatim. Rustam menegaskan bahwa program one village one outlet itu akan menguntungkan masyarakat. Sebab, elpiji tabung hijau yang sering disebut elpiji melon itu menjadi lebih mudah didapat.
Menurut Rustam, kendala program tersebut adalah jumlah konsumen dalam satu desa/kelurahan. ”Bisa jadi, ada desa yang jumlah konsumennya sedikit. Sehingga, sebenarnya ada satu pangkalan yang masih bisa memenuhi kebutuhan untuk beberapa desa,” paparnya.
Sementara itu, terkait dengan rencana penyaluran subsidi elpiji 3 kilogram secara tertutup, Rustam mengaku belum memperoleh petunjuk teknis terkait dengan mekanisme pendistribusian. Namun, rencana itu belum berpengaruh terhadap pemakaian elpiji subsidi maupun nonsubsidi.
”Karena memang belum dimulai (penyaluran subsidi secara tertutup, Red),” tegas Rustam. Data proporsi penyaluran elpiji rata-rata per hari di Jatim mencapai 3.990 metrik ton untuk subsidi. Sementara itu, yang nonsubsidi berkisar 240 metrik ton. (res/c12/hep)