Timnas di Window Pertama Piala Asia FIBA, Malah Gandeng Pemain Belia

- Kamis, 20 Februari 2020 | 11:44 WIB
Derrick Michael
Derrick Michael

JAKARTA – Harapan timnas basket Indonesia untuk turun full team dalam window pertama kualifikasi Piala Asia FIBA 2021 sudah dipastikan pupus. Lester Prosper dan Brandon Jawato tidak bisa membela Merah Putih. Pelatih Rajko Toroman mencari cara untuk melengkapi skuad. Berhubung sudah tidak mungkin mengambil pemain klub IBL, pilihan dijatuhkan pada dua pemain muda. Sangat muda.

Mereka adalah Derrick Michael, 16, dan Muhammad Arighi, 21. Keduanya masuk roster tim yang dibawa menghadapi Korea Selatan di Britama Arena malam ini. Memang Derrick dan Arighi bukan wajah baru di dunia basket nasional. Mereka pernah masuk pelatnas SEA Games 2019. Namun, mereka gagal masuk tim inti.

Sudah begitu, keduanya baru sehari bergabung dengan timnas. Jangankan beradaptasi, waktu sehari tentu tidak cukup bagi mereka untuk mengenal permainan timnas. Lalu apa yang bisa mereka lakukan?

Manajer timnas Maulana Fareza Tamrela mengakui, baik Derrick maupun Arighi tidak akan bisa banyak memberi kontribusi. "Hanya saja, coaching staff menekankan ingin memberi kesempatan kepada pemain muda. Walau nanti minute play terbatas, yang penting mereka bisa menambah pengalaman di level internasional," papar Fareza kemarin.

Sementara itu, melawan Korea Selatan hari ini bakal menjadi tugas yang sangat sangat berat buat timnas. Kali terakhir bertemu tim negeri K-Pop di fase grup Asian Games 2018, kita dihajar habis-habisan 65-104.

Ada satu yang jadi kabar baik buat skuad Toroman. Yakni, pemain naturalisasi mereka, Ra Gun-ah (alias Ricardo Ratliffe) juga absen karena cedera lutut kiri. Sehingga, Mocha punya harapan Arki Dikania Wisnu dkk punya kesempatan. ''Diharapkan pertarungan sesama pemain lokal ini bisa menarik. Dan insyaAllah bisa memberi kemenangan," harap Mocha.

Oh, tapi tentu perkaranya tidak sesederhana itu. Tanpa pemain yang merupakan top scorer di Piala Dunia FIBA 2019 itu, Korea masih sangat kuat. Bahkan pemilik dua gelar Piala Asia FIBA (1969 dan 1997) itu bisa disebut sebagai tim terkuat di Grup A. Selain Korea, di grup A kita bergabung dengan Thailand dan Filipina.

Nah, untuk menggantikan Ra, pelatih Kim Sang-sik sudah menyiapkan seorang big man yang tak kalah mengancam. Dia adalah Kim Jong-kyu. Nama pemain 28 tahun dengan postur 206 cm itu cukup populer di Asia. Kim pernah membawa Korea merebut perunggu Piala Asia sebanyak tiga kali, jauh sebelum Ra hadir di skuad mereka. Total, dia sudah mencetak 219 poin dari 34 game di Piala Asia.

Selain itu, masih ada satu nama lagi. Yakni Yang Hong-seol, si rising star liga basket Korea (KBL). Pemain 22 tahun itu disebut-sebut sebagai pemain defense terbaik di negeri ginseng. Bintang Busan KT Supersonic itu sudah pernah mencicipi Piala Asia 2017, serta dimainkan di beberapa laga kualifikasi Piala Dunia FIBA 2019. So, tanpa Ra, Korea tetap berbahaya.

Lalu, dengan skuad seperti itu, apakah masih pede bisa mengalahkan Korea?

"Kalau target, inginnya mengalahkan semua. Namun, apa itu realistis? Makanya, yang realistis itu peringkat tiga dengan mengalahkan Thailand. Itu harga mati," kata Mocha.

Jika finis di posisi ketiga klasemen Grup A, Indonesia punya kesempatan melaju ke kualifikasi babak kedua. Dari enam timnas yang lolos ke babak kedua, empat tim terbaik bisa lolos ke putaran final Piala Asia. Itulah yang diincar Indonesia. (feb/na)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X