PARAH..!! Oknum Polisi Jadi Bandar Narkotika, Selundupkan 10 Kg Sabu dan 60 Ribu Butir Ekstasi

- Kamis, 20 Februari 2020 | 10:56 WIB
ilustrasi
ilustrasi

JAKARTA— Bandar narkotika memang terus berupaya menggaet oknum polisi untuk menjalankan bisnisnya. Rabu (19/2) Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkap penangkapan empat bandar narkotika yang menyelundupkan 10 kg sabu dan 60 ribu butir ekstasi. Salah seorang bandar ternyata merupakan oknum polisi dari Polsek di Riau.

Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari menuturkan, setelah mendapat informasi pengiriman narkotika di Riau, maka petugas melakukan penelusuran dan berhasil menangkap empat bandar narkotika. ”Keempatnya membawa sabu dari Malaysia menuju ke Riau,” terangnya.

Keempat bandar itu berinisial R, RRH, RM dan HS. Tiga bandar pertama ditangkap saat membawa sabu dengan sebuah mobil di Jalan Gatot Subroto, Dumai Baru, Riau. Saat dilakukan penggeledahan di dalam mobil ditemukan 10 bungkus sabu dan beberap abungkus ekstasi. ”Begitu dihitung beratnya 10 kg sabu dan 60 ribu butir ekstasi,” jelasnya.

Di lokasi yang berdekatan juga ditangkap RM yang masih satu komplotan dengan tiga pelaku lainnya. Arman menuturkan, begitu dilakukan pengecekan identitas keempat bandar tersebut, ternyata salah satunya merupakan oknum kepolisian. Yakni, RRH. Tersangka merupakan anggota Polsek Rupat, Riau. ”Saat ini para tersangka sedang dibawa menuju kantor BNN di Jakarta,” terangnya.

Menurutnya, keterlibatan oknum tersebut tentunya harus ditindak, BNN akan memberatkan pasal untuk oknum tersebut. ”Ya, terancam hukuman mati, tidak ada toleransi untuk oknum semacam itu,” paparnya.

Langkah itu ditempuh mengingat seharusnya anggota polisi itu menjadi pihak yang mencegah dan menindak pelanggaran hukum di wilayahnya. ”Ini malah terlibat dengan bandar narkotika,” terang jenderal bintang dua tersebut.

Selain itu, Arman menuturkan bahwa Riau memang cukup rawan penyelundupan narkotika dari Malaysia. Biasanya, bandar menggunakan perahu kecil untuk serah terima narkotika di tengah laut. ”Lalu, kapal-kapal itu masuk melalui pulau-pulau kecil,” tuturnya.

Lagi pula, diketahui bahwa jumlah pengguna di Riau cukup tinggi, khususnya di Pekanbaru. Arman mengatakan, menjadi pintu masuk sekaligus pasar untuk peredaran narkotika. ”Kasus ini akan dikembangkan,” jelasnya. (idr)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Garuda Layani 9 Embarkasi, Saudia Airlines 5

Senin, 22 April 2024 | 08:17 WIB
X