Dituduh Melanggar, PT PMI Klaim Bayar Rp 450 Juta

- Rabu, 19 Februari 2020 | 12:25 WIB
BERMASALAH: Petinggi Dilang Puti Deli Sabelo di lokasi penebangan kayu oleh PT PMI.
BERMASALAH: Petinggi Dilang Puti Deli Sabelo di lokasi penebangan kayu oleh PT PMI.

SENDAWAR–Pemilik pabrik plywood berinisial PT PMI diduga melakukan penebangan di luar izin pemanfaatan kayu (IPK). Hal tersebut disorot aparat Kampung Dilang Puti, Kecamatan Bentian Besar, Kutai Barat (Kubar).

Pasalnya, kayu yang diangkut perusahaan itu dianggap tidak sesuai ketentuan dan tidak membayar fee. Penebangan kayu seharusnya di wilayah Kampung Suakong, Kecamatan Bentian Besar. Tapi kayu yang ditebang sudah meluas di wilayah Kampung Dilang Puti.

“Itu pun bukan seharusnya PT PMI yang menebang karena hanya mengantongi izin pabrik plywood. Tapi, CV MKM (Mitra Kaltim Mandiri) kuasa IPK di lahan perkebunan PT BCPJ (Borneo Citra Persada Jaya)," kata Carles,  ketua Masyarakat Mitra Polisi Kehutanan (MMPH) Kampung Dilang Puti kepada media ini.

Mengenai kesalahan PT PMI sebenarnya sudah ada pertemuan dan dibuatkan berita acara tertanggal 17 Januari 2020. PT PMI sepakat membayar fee yang sudah ditebang di kawasan hutan Kampung Dilang Puti sejak November sampai Januari 2020.

Namun, hingga kemarin (18/2), pihak PT MMPH belum membayar kewajibannya. Di surat itu ditandatangani manajemen PT PMI, Petinggi Dilang Puti Deli Sabeno, Ketua BPK Syukur Wayat, dan Ketua MMPH Carles.

“Jika tidak ada upaya yang baik, pihak MMPH dan aparat Kampung Dilang Puti akan menempuh jalur hukum,” tandasnya.

Dikonfirmasi hal itu, Pimpinan PT PMI Torik membantah jika pihaknya mengabaikan pembayaran. “Saya akan ke sana (Dilang Puti) untuk mengadakan pertemuan dulu. Saya juga bingung kok jadi begini jadinya. Padahal, saya sudah membayar Rp 450 juta," kata Torik yang berkantor di Kecamatan Melak, Kubar.

Pembayaran Rp 450 juta itu, kata dia, sudah diserahkan kepada pihak Kampung Suakong. Namun terakhir ada info bahwa perusahaannya melakukan penebangan hingga Kampung Dilang Puti.

"Hal inilah yang mau saya cek kebenarannya di lapangan bagaimana. Karena saya juga kaget ada masalah ini lagi," katanya. (rud/kri/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X