Kondisi perairan Sungai Segah kembali menghijau, kemarin (18/2). Hal tersebut dibenarkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau Sujadi.
TANJUNG REDEB–Dalam waktu dekat, Sujadi dan tim berencana melakukan pengecekan kembali ke beberapa titik yang terindikasi adanya kesalahan. "Untuk waktunya belum kami pastikan, tapi kalau tidak berhalangan akan melakukan pengecekan water gate kembali, nanti bisa disimpulkan langkah-langkah apa saja yang akan diambil," ujarnya kepada Berau Post (jaringan Kaltim Post Group), (18/2).
Dia menerangkan, dalam pengawasan water gate, sebagai langkah yang diambil pihaknya secara bertahap. Hal tersebut lantaran persoalannya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Meski demikian, terdapat beberapa water gate yang tak ditutup. "Karena untuk airnya normal, sehingga kami tak melakukan penutupan," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, kondisi air Sungai Segah juga berdampak pada pembudi daya ikan keramba di bantaran sungai. Warga pun kembali cemas, lantaran ribuan ikan terancam mati karena perubahan kondisi air.
Hal itu disampaikan Iwan, pemilik keramba di kawasan Bujangga. Terlebih, dia sudah pernah mengalami kerugian ratusan juta dari perubahan kondisi air sebelumnya.
“Jika dipindahkan semua ke kolam enggak cukup. Dan tidak cocok. Jadi, kami minta pihak pemerintah agar dicarikan solusinya, serta bisa menuntaskan persoalan itu secepatnya. Mencari tahu juga penyebab pastinya yang sudah membuat ikan-ikan kami mati,” ucap Iwan.
Kepala Dinas Perikanan Berau Tentram Rahayu membenarkan kondisi itu. Dia baru menerima laporan dari pembudi daya ikan keramba, banyak ikan mati karena kondisi perubahan warna air Sungai Segah.
“Mereka saya minta mencatat untuk pendataan. Dari kami juga sudah ada petugas yang mengecek air dan terus berkoordinasi dengan pembudi daya ikan keramba,” pungkasnya. (*/oke/dra/k8)