Target Ekspor Non-migas dan Batu Bara Naik

- Rabu, 19 Februari 2020 | 11:26 WIB

SAMARINDA - Disperindagkop & UKM Kaltim terus berupaya meningkatkan kinerja ekspor Kaltim di luar migas dan batu bara. Tahun ini, mereka menargetkan ekspor komoditas di luar batu bara dan migas mencapai USD 15,2 miliar. Naik dari realisasi tahun lalu yang hanya menyentuh USD 14,11 miliar dari target USD 14,5 miliar.

Salah satu upayanya, yakni dengan membentuk forum pelabuhan yang bertujuan menghadirkan seluruh asosiasi yang berhubungan dengan kegiatan ekspor impor. Salah satunya Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) yang secara kelembagaan dinaungi peraturan menteri perdagangan.

Kepala Disperindagkop & UKM Kaltim Fuad Asaddin menerangkan, tugas pihaknya dalam meningkatkan ekspor terbilang berat. Sebab, bukan hanya meningkatkan tapi juga bagaimana pasar merespons komoditas dengan hambatan yang ada. Contoh hambatan yang terjadi sekarang dengan adanya virus corona, ini memengaruhi impor Tiongkok terhadap kelapa sawit.

“Oleh karena itu dengan adanya sinergi antarpihak terkait diharapkan bisa mengatasi hambatan-hambatan yang ada,” ucapnya setelah Rakor Asosiasi Sektor Logistik Dalam Rangka Peningkatan Ekspor Kaltim Non Migas Non Batu Bara, di Disperindag Kaltim, Selasa (18/2).

Fuad Asaddin mengapresiasi usulan yang dipaparkan Mohammad Hamzah, selaku ketua Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI), yaitu pembuatan SOP yang melibatkan semua pihak Shipper untuk daftar keanggotaan GPEI dan membuat forum kepelabuhanan serta forum eksportir. ”Usulan akan didiskusikan kemudian dilakukan analisis regulasi agar berjalan dengan baik,” ujarnya

Ketua GPEI Kaltim Mohammad Hamzah mengatakan, pihaknya harus menggali potensi dan mengoptimalkan peluang yang ada. “Shipper menjadi masalah ketika tidak bergabung di asosiasi, sehingga dengan asosiasi yang menjaring semua shipper itu penting, di situlah GPEI perlu diaktifkan untuk kepentingan kita bersama,” terangnya.

Kepala Bidang Perdagangan Disperindag & UKM Kaltim Heni Purwaningsih mengatakan, forum ini digelar untuk memperoleh data dan memetakan arus barang baik ekspor ke luar negeri maupun impor yang masuk ke Kaltim dan pengiriman antarpulau. Ini berguna bagi Disperindag dalam memetakan dan mengetahui secara detail baik dari segi komoditas yang memiliki potensial ekspor atau komoditas yang masih dibutuhkan Kaltim.

”Kami ingin semua pelaku yang bergerak di bidang logistik dan arus barang di luar dan di dalam negeri untuk bersama mendukung Disperindag dalam menjalankan dan merealisasikan program khususnya dalam peningkatan ekspor karena merekalah sebagai operator dan pelaku di lapangan,” terangnya. (*/ain/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB
X