JAKARTA– Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil mengagalkan peredaran 1 ton ganja asal Aceh di Cipayung, Jakarta Timur. Ganja itu dilapisi serbuk berbau tajam untuk mengecoh anjing pelacak polisi alias K9.
Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari menjelaskan, pengungkapan kasus tersebut bermula adanya informasi pengiriman ganja asal Aceh. Petugas langsung menyisir lokasi yang diduga menjadi tempat penyimpanan. ”Ternyata lokasinya sebuah pool truk di Cipayung,” tuturnya. Petugas lantas menggeledah setiap truk. Hasilnya, di dalam salah satu truk ditemukan benda mencurigakan. Terdapat bungkusan plastik dengan bau yang begitu tajam. ”Saat dibuka ternyata ganja,” paparnya.
Dia mengatakan, anjing pelacak BNN sempat tidak mampu mengendus ganja tersebut. ”Lapisan serbuk ini dibuat dari bahan-bahan tertentu yang dapat menghilangkan bau ganja,” terangnya. Jumlah ganja itu mencapai 500 bungkus. Setiap bungkus beratnya sekitar 2 kg. Dengan begitu, berat kotor ganja tersebut mencapai 1 ton. ”Enam orang sudah ditangkap,” katanya.
Dia mengatakan, ada informasi bahwa ganja ini akan dibawa ke Parung, Bogor. ”Kasus ini baru pukul 10.00 (kemarin, Red) terungkap, kita masih kembangkan lagi,” ujarnya. Yang pasti, ganja dengan jumlah yang begitu besar itu tentu bukan hanya untuk wilayah Jabodetabek. Dia menduga, daun haram itu akan didistribusikan ke seluruh Indonesia. ”Tersangka tentunya akan bertambah,” paparnya.
Dia mengatakan, BNN juga terus berupaya untuk menghentikan produksi ganja di Aceh. Sudah ratusan hektare ladang ganja dimusnahkan selama beberapa tahun belakangan. ”Namun, memang tanaman ganja ini mudah sekali tumbuh,” tuturnya. Langkah pencegahan juga dilakukan dengan bekerjasama dengan para petani Aceh. Agar tidak menanam ganja atau malah membantu petugas bila menemukan ladang ganja. (idr/oni)