TOKYO– Sarah Arana luar biasa lega. Warga Amerika Serikat (AS) itu akhirnya bisa pulang ke kampung halamannya. Senin (17/2) pemerintah AS akhirnya mengevakuasi warganya yang terjebak di kapal pesiar Diamond Princess. Dua pesawat dikirim. Sekitar 300 orang pulang dengan sukarela. Termasuk 14 orang yang sudah positif tertular Covid-19.
”Saya senang dan siap pulang. Kami butuh dikarantina di tempat yang memadai,” ujar Arana kepada Agence France Presse sebelum meninggalkan Diamond Princess. Mereka yang sudah positif tertular akan ditempatkan di ruang berbeda dengan mereka yang masih sehat.
Sekitar 400 warga AS ada di Diamond Princess, tapi hanya 300-an yang mau pulang dengan sukarela. Sebagian lainnya memilih tetap tinggal hingga masa karantina yang ditetapkan pemerintah Jepang usai pada 19 Februari. Mereka tidak mau satu pesawat dengan pasien yang sudah dinyatakan positif meski mereka yang sudah tertular itu akan duduk di tempat terpisah.
Satu pesawat mendarat di pangkalan udara militer AS di California dan lainnya di Texas. Mereka akan dikarantina di fasilitas militer tersebut selama 14 hari. Jika dinyatakan negatif, baru boleh kembali ke rumah masing-masing. Sekitar 40 warga AS lainnya yang positif tertular tetap tinggal di rumah sakit di Jepang dan menjalani perawatan di sana.
Australia, Israel, Kanada, Inggris, dan Hongkong akan mengikuti jejak AS. Mereka berencana menyewa pesawat untuk membawa pulang warganya. Sangat mungkin masa karantina Diamond Princess akan diperpanjang. Sebab, kasus terus bertambah. Kemarin ada 99 kasus penularan baru. Total penumpang yang sudah positif terkena Covid-19 mencapai 454 orang. Itu jumlah pasien tertinggi di luar Tiongkok.
Di Negeri Panda itu, virus tersebut telah menginfeksi lebih dari 70.500 orang. Korban tewas juga sudah mencapai 1.770 orang. Pemerintah meminta orang-orang yang pulih dari infeksi untuk mendonorkan darahnya. Plasma darah mereka mengandung antibodi yang bisa membantu penyembuhan. Sudah ada 11 pasien yang menerima transfusi plasma darah dari pasien yang pulih. Salah satunya membaik dan sudah diperbolehkan pulang.
Sementara itu, di Distrik Mong Kok, Hongkong, sekelompok pria bersenjata merampok 600 gulungan tisu toilet seharga HKD 1.695 (Rp 2,9 juta). Mereka menodongkan pisau kepada pegawai Wellcome Supermarket yang sedang memasukkan stok tisu toilet ke dalam toko. Di wilayah otonomi khusus Tiongkok itu memang sedang terjadi panic buying. Penduduk menstok berbagai kebutuhan dalam skala besar karena takut adanya kelangkaan akibat Covid-19. Tisu toilet adalah salah satu yang kini langka di pasaran.
Sementara itu, pemerintah Singapura mengumumkan kebijakan baru. Penduduk yang baru kembali dari Tiongkok harus mengarantina diri sendiri selama 14 hari. Mereka tidak boleh keluar rumah. Kebijakan itu berlaku mulai 18 Februari pukul 23.59. (sha/c10/dos)