SANGATTA-Masyarakat mempertanyakan perihal penarikan biaya retribusi tanpa karcis di jalan menuju Dermaga Pelabuhan Kudungga, Sangatta Utara, atau lebih dikenal Dermaga Kenyamukan.
Warga yang akan melintas dimintai pungutan liar (pungli). Sebanyak Rp 2 ribu untuk kendaraan roda dua, dan Rp 5 ribu untuk roda empat. Tak ayal, informasi itu meluas di media sosial. Bahkan, dari pantauan harian ini, sejumlah warga yang sedang berkunjung mengeluhkan ada pungutan tersebut. Salah satunya, Ria Rinda (23). "Sepertinya baru dua hari, saya bingung kalau punya pemerintah kok tidak ada sosialisasi dan tak ada karcis," terangnya saat ditemui di lokasi (17/2).
Padahal, akses menuju pelabuhan merupakan milik pemerintah daerah. Hal itu sepertinya diinisiasi oknum warga yang tak dikenal. "Itu bukan portal resmi, cuma terbuat dari kayu. Otomatis tidak jelas, harusnya pemerintah bergerak cepat," tuturnya.
Hal senada diungkapkan Afriz, warga Sangatta Selatan menyebut kaget dengan adanya portal baru. Sebab, lokasi pelabuhan, kata dia, belum diresmikan, sehingga belum relevan jika harus dimintai pungutan.
"Kecuali memang sudah ada pelabuhannya, terus pengunjung ingin masuk. Kondisi saat ini kan belum selesai, kenapa ada pungutan," keluhnya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kutim Rizali Hadi menyebut tidak mengetahui oknum yang melakukan pungutan liar. Dia membantah jika kegiatan ilegal itu dilakukan pemerintah daerah. Sebab, hingga saat ini, pihaknya tidak pernah memungut retribusi dalam bentuk apapun di kawasan itu. "Pembangunan saja belum selesai, tidak ada menentukan tarif retribusi. Itu bukan dari kami (Dishub)," ujarnya saat ditemui Kaltim Post kemarin.
Dia telah mendapat informasi pada Minggu malam. Untuk itu, pihaknya segera mengirimkan petugas supaya mengecek kebenaran kabar yang beredar. "Saya sudah dapat informasi. Langsung minta diperiksa benar atau tidak, dan siapa yang memungut," kata mantan kepala Damkar tersebut.
Setelah melaksanakan pemeriksaan, dirinya akan menindaklanjuti. Pasalnya, Dishub Kutim memiliki tim saber pungli. (*/la/dra2/k16)