Dulu Benci Kini Jatuh Hati, Koleksi 300 Reptil

- Selasa, 18 Februari 2020 | 10:37 WIB
TAKUT: Siapa yang menyangka, saat pertama melihat gecko, jangankan jatuh hati, memegang saja tak berani. Dirinya juga terheran mengapa bisa candu dengan gecko.
TAKUT: Siapa yang menyangka, saat pertama melihat gecko, jangankan jatuh hati, memegang saja tak berani. Dirinya juga terheran mengapa bisa candu dengan gecko.

Memiliki gecko ratusan ekor cukup membuktikan kecintaan Hansen Gunawan terhadap hewan nokturnal ini. Tak hanya gecko, dia juga merawat puluhan sugar glider, iguana, hingga kadal lidah biru. Dalam rekam jejaknya, dia juga pernah memelihara hampir 50 ular. Namun, memutuskan berhenti karena cukup kewalahan mengurusnya.

 

JEJERAN kandang iguana dan kadal sudah menyambut awak Kaltim Post. Namun, kandang tersebut tak sebanding dengan satu ruangan khusus yang menyimpan ratusan kotak transparan sebagai tempat tinggal gecko milik Hansen Gunawan.

Pria yang tinggal di Jalan Pemuda II Samarinda itu mengaku, hewan pertama yang dia pelihara adalah gecko. Tepatnya pada 2012, ketika sering bermain dengan gecko milik temannya. Lucunya, tutur Hansen, saat pertama melihat gecko, jangankan jatuh hati, memegang saja tak berani karena takut.

“Takut kenapa ya, lupa juga. Namun, pas pertama kali lihat merasa geli saja. Aneh lihat bentuknya yang kaya cicak cuma lebih besar dan bermotif. Enggak nyangka, motif yang aku dulu takutin malah jadi berharga sekarang,” ujarnya.

-

EKSOTIS: Tidak cukup memelihara gecko, sugar glider, dan iguana. Hansen juga memelihara kadal lidah biru.

Tak kenal, maka tak sayang. Kira-kira kalimat sederhana yang mampu menggambarkan awal Hansen jatuh cinta dengan gecko. “Lihat temen yang akrab banget sama gecko, aku langsung penasaran. Pertama ya megang-megang dulu, akhirnya rasa takut hilang sendiri. Menghilangkan rasa takut juga enggak saya paksakan, semua mengalir. Sampai akhirnya jadi tertarik dan akhirnya beli gecko,” tambahnya.

Pria kelahiran 1998 itu mencoba memelihara satu ekor terlebih dahulu. Seraya bertanya dengan teman cara tepat merawat, agar membuat hewan tetap nyaman dan tidak menyiksanya. Seiring berjalan waktu, rasa candu semakin menggebu.

Mulanya hanya satu, kemudian berkembang menjadi 100 ekor, hingga kini melebihi 300 ekor dan diperkirakan terus bertambah karena masih ada yang bertelur. Dengan tersipu, Hansen mengaku, saat pertama memelihara harus sembunyi-sembunyi dari orangtua.

“Enggak disetujuin, apalagi ibu. Jadi ketahuannya itu pas sudah punya hampir 20 ekor. Ibu aku geli lihatnya. Tapi cuma mengancam aja sih, katanya kalau nambah bakal dibuang. Megang aja enggak berani, gimana bisa dibuang. Akhirnya, setiap nambah gecko saya selalu diam-diam,” tuturnya kemudian tertawa.

Disebutkan Hansen, jatuh cintanya terhadap gecko tak bisa dihalangi, sekalipun tidak dapat restu orangtua. Seiring berjalannya waktu, orangtua pun terbiasa. Baginya, hal itu sudah lebih dari cukup. “Akhirnya makin ke sini, sudah dapat izin. Namun, dengan syarat enggak boleh berbagi rumah, jadi untuk gecko saya taruh di sini (Jalan Pemuda II) beda rumah dengan saya,” imbuhnya. (*/nul*/rdm2/k16)

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Puasa Pertama Tanpa Virgion

Minggu, 17 Maret 2024 | 20:29 WIB

Badarawuhi Bakal Melanglang Buana ke Amerika

Sabtu, 16 Maret 2024 | 12:02 WIB

TWICE Catat Rekor Penjualan dan Chart Billboard

Selasa, 5 Maret 2024 | 14:35 WIB

Cinta Sebut Keputusan Punya Anak di Tangannya

Selasa, 5 Maret 2024 | 13:50 WIB

Film Superhero Alami Kejenuhan

Selasa, 5 Maret 2024 | 11:10 WIB

Lutesha Belajar Motor Kopling

Sabtu, 2 Maret 2024 | 09:02 WIB
X