Masyarakat Kecewa jika Dana RT Dicabut

- Senin, 17 Februari 2020 | 12:33 WIB
Sekda Kutim-Irawansyah
Sekda Kutim-Irawansyah

SANGATTA–Penghapusan dana operasional jadi polemik. Namun, hal itu sudah beredar di kalangan RT. Kabar tersebut cepat-cepat ditepis Sekretaris Daerah (Sekda) Kutim Irawansyah. Menurut dia, anggaran tersebut akan tetap diberikan ke beberapa desa.

Untuk diketahui, setahun terakhir, dua kecamatan di Kutim telah dicoba untuk penyaluran dana RT sebesar Rp 50 juta, yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan warga.

"Jika informasi dana RT simpang siur, saya menyatakan itu akan tetap ada. Tidak dihapus. Terlebih setahun lalu kan sudah berjalan," ungkapnya. Anggaran itu sangat membantu. Meski baru dicoba di dua kecamatan, Irawansyah menyebut, hal itu mampu menyasar ke 18 kecamatan se-Kutim. "Di daerah lain yang belum kebagian sementara masih diberi anggaran pembangunan desa. Sama saja peruntukannya," tambah dia.

Ketua RT 32 Sangatta Utara Khoirul Arifin menyampaikan sempat mendapat kabar yang beredar perihal penghapusan dana operasional RT. Hal itu tentu sangat mengecewakan. Sebab, sejak setahun terakhir, warganya telah memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan bersama. "Itu komitmen pemerintah sejak awal menjabat, kami sangat kecewa kalau sampai hilang. Sangat banyak manfaatnya," jelas dia.

Dana itu hingga saat ini baru menyasar di kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan. Sejauh ini telah digunakan untuk pembangunan jalan, lingkungan, sarana-prasarana, posyandu, maupun musala.

"Banyak pembangunan Dinas PU atau Perkim yang tidak menyentuh masyarakat, sehingga dana RT bisa digunakan untuk itu," sebut Arifin. Adanya dana RT, lanjut Arifin, membuat biaya dapat terpangkas. Pengerjaan proyek perbaikan jalan rusak maupun penataan lingkungan, dirasa lebih efisien jika dikerjakaan dengan swakelola. "Kalau dianggarkan dinas biasanya lebih mahal. Bisa mencapai Rp 100 juta. Tapi kalau kami swakelola kan bisa lebih hemat," tegasnya.

Jumlah RT di Kutim sekitar 600-an. Jadi, pemerintah masih memprioritaskan kawasan kota yang jumlahnya masih dapat terbantu. "Banyak RT yang protes kalau dihapus. Mudahan bisa menyasar ke kecamatan lain. Pasti rata-rata digunakan untuk lingkungan, seperti perbaikan jalan atau saluran drainase yang tersumbat," kuncinya. (*/la/dra2/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X