Menyisir Sungai Seka Kanan dan Seka Kiri, Banyak Fungsi, Perlu Sentuhan Pemerintah

- Senin, 17 Februari 2020 | 12:29 WIB
GOTONG ROYONG: Abdul Rasid (berdiri) bersama warga melakukan penanganan awal pembersihan Sungai Seka Kanan dan Seka Kiri.
GOTONG ROYONG: Abdul Rasid (berdiri) bersama warga melakukan penanganan awal pembersihan Sungai Seka Kanan dan Seka Kiri.

Masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Peduli Sungai Tenggarong, akhir pekan lalu membersihkan  Sungai Seka Kanan dan Seka Kiri. Gerakan ini dipimpin Ketua DPRD Kukar Abdul Rasid.

 

WARGA Kecamatan Tenggarong berkumpul di daerah aliran sungai Kelurahan Loa Ipuh dan Maluhu pada Sabtu (15/2). Mereka tergabung dalam Gerakan Aksi Peduli Sungai Tenggarong. Kelompok masyarakat ini menaruh perhatian terhadap menurunnya fungsi anak Sungai Mahakam karena tertutup tumbuhan liar.

Gerakan tersebut dipimpin Abdul Rasid. Mereka beranjak dari Masjid Al-Hidayah, Tenggarong sejak pukul 08.00 Wita. Dengan menggunakan kapal tradisional dan menempuh perjalanan 30 menit, mereka akhirnya sampai di Sungai Seka Kanan dan Sungai Seka Kiri.

Kedua anak Sungai Mahakam itu memiliki fungsi vital bagi lingkungan sekitar. Bahkan, aliran sungai ini menghubungkan Sungai Mahakam menuju Jonggon, Loa Kulu dan sebagian lagi di kawasan Dusun Bensamar.

Ironisnya, sejauh mata memandang, tumbuhan eceng tiar sudah menutupi sebagian besar jantung sungai. Kapal kelotok pun tak bisa melintas. Dengan menggunakan peralatan seadanya, pembersihan sungai dilakukan.

Abdul Rasid ikut menyeburkan diri ke dalam sungai demi meraih akar tumbuhan liar  di dasar sungai. Panjang sungai yang dibersihkan sekitar 2 kilometer. “Kalau ini tertutup tumbuhan liar, kualitas air menjadi buruk. Ini juga mengganggu proses pengairan sawah di sekitar. Belum lagi jika digunakan untuk keperluan PDAM,” kata Rasid.

Juga hadir Sekcam Tenggarong Iriansyah, anggota Satpol PP, serta pihak Kelurahan Loa Ipuh dan Kelurahan Maluhu. Menurut Rasid, upaya gotong royong ini dilakukan sebagai langkah awal untuk mengantisipasi terjadinya banjir serta meningkatkan fungsi sungai.

Sungai dengan lebar sekitar 10 meter itu, kata dia, perlu mendapat sentuhan pemerintah. “Saat ini, penyelesaiannya tidak cukup hanya dengan gotong royong. Jadi harus melalui sentuhan pemerintah juga,” tandasnya. (qi/kri/k16)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X