Menanti Kontribusi Pariwisata, Ini yang Dilakukan Pemprov Kaltim

- Senin, 17 Februari 2020 | 11:17 WIB
Teluk Sumbang, kawasan asri yang potensial jadi lokasi wisata bahari di Berau.
Teluk Sumbang, kawasan asri yang potensial jadi lokasi wisata bahari di Berau.

Pemprov Kaltim mulai menunjukkan keseriusannya dalam mengembangkan sektor pariwisata. Terbaru, mereka akan merancang Rencana Induk Pembangunan Pariwisata (Rippar) untuk menggali potensi wisata di setiap daerah.

BALIKPAPAN – Pemprov Kaltim berencana memetakan destinasi-destinasi wisata unggulan dari berbagai daerah di Bumi Etam untuk meningkatkan sektor pariwisata. Langkah ini bakal menjadi fondasi awal agar pengembangan pariwisata ke depannya bisa berjalan maksimal.

Kepala Dinas Pariwisata Kaltim Sri Wahyuni mengatakan, pembangunan kepariwisataan daerah ke depan diselenggarakan berdasarkan Rippar Kaltim. Meliputi perencanaan pengembangan industri pariwisata, destinasi pariwisata, pemasaran pariwisata, dan kelembagaan pariwisata.

Ia menjelaskan, penyelenggaraan kepariwisataan ditujukan untuk meningkatkan pendapatan daerah, memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja. Juga mendorong pembangunan daerah memperkenalkan dan mendayagunakan daya tarik wisata dan destinasi di Kaltim.

“Dari sisi destinasi (tujuan) pariwisata akan dilakukan penguatan Rippar Kaltim. Sebagai pedoman utama bagi perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian pembangunan kepariwisataan daerah yang berisi visi, misi, tujuan, kebijakan, strategi, rencana dan program yang perlu dilakukan pemangku kepentingan dalam pembangunan kepariwisataan,” terangnya.

Menurutnya, dari sisi destinasi, pihaknya akan melakukan penguatan untuk Rippar Kaltim. “Akan di-review sesuai destinasi wisata unggulan. Jadi tidak lagi berdasarkan teritori. Apalagi Kaltim sudah ditunjuk menjadi ibu kota negara (IKN) baru Indonesia,” kata Sri.

Untuk sumber daya manusia (SDM), lanjutnya, Dinas Pariwisata Kaltim akan melakukan pendampingan dan peningkatan. Terutama untuk destinasi-destinasi unggulan, termasuk peningkatan sarana dan prasarana objek wisata unggulan walaupun dalam skala kecil.

“Kita akan terus bersinergi dengan pemerintah kabupaten dan kota. Khususnya yang memiliki objek wisata unggulan agar terus dikembangkan dengan melengkapi sarana dan prasarana penunjangnya,” tuturnya.

Sri berharap, pembangunan kepariwisataan yang dilakukan secara komprehensif dan integral dengan memanfaatkan kekayaan sumber daya alam, budaya dan kondisi geografis secara arif akan tercipta kehidupan masyarakat yang sejahtera.

“Di samping itu secara implisit pembangunan pariwisata di Kaltim juga mampu mendorong pembangunan daerah yang diarahkan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah. Mengurangi kesenjangan antar wilayah serta mendorong pemanfaatan potensi dan kapasitas masing-masing daerah,” ujar.

Ketua Nawa Cita Pariwisata Indonesia (NCPI) Kaltim Joko Purwanto mengungkapkan, pihaknya berharap IKN bisa mendorong daerah membuat atau mengemas pariwisata. Sebab nanti bakal banyak penduduk datang ke Kaltim. “Potensi itu harus kita memanfaatkan. Lihat tiap daerah di Kaltim ini potensi wisatanya apa? Kembangkan dan nanti akan terjadi pemerataan daerah,” tuturnya.

Joko menilai potensi pariwisata yang ada sudah cukup. Hanya promosinya yang kurang gencar. Menurutnya untuk persoalan infrastruktur bisa menyusul, terutama jika masuk dalam pengembangan pariwisata. Dengan demikian pembangunan infrastruktur yang masuk banyak didukung oleh pemerintah. (aji/ndu/k18)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X