Isak tangis Melisari menggema di warung Kwang Koan Kopi Jhony, Sabtu (15/2) lalu. Lewat dua video berdurasi masing-masing satu menit yang diunggah di akun Instagram pengacara kondang Hotman Paris Hutapea, ibunda almarhum Yusuf Ahmad Gazali (4) itu meminta keadilan atas kasus yang menerpa buah hatinya kepada penegak hukum.
SAMARINDA–Belum hilang dari ingatan, kasus hilangnya bocah empat tahun di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Jannatul Athfaal, Jalan AW Sjahranie, RT 12, Blok Mawar, Nomor 11, Kelurahan Gunung Kelua, Kecamatan Samarinda Ulu, 11 November 2019 lalu.
Kasusnya semakin terdengar 16 hari setelah hilangnya balita malang itu. Jasad anak pasangan Bambang Sulistyo dan Melisari ditemukan dengan kondisi anggota tubuh dan organ yang tak lengkap.
Meski polisi telah menetapkan dua tersangka, yang notabene merupakan pengasuh PAUD Jannatul Athfaal. Ditambah keterangan dari dokter forensik rumah sakit berpelat merah telah dibeberkan. Tak membuat rasa gundah hilang dari hati kedua orangtua balita malang tersebut.
Tiga minggu berselang, tepatnya Sabtu (15/2) pasangan suami-istri (pasutri) tiga anak itu bertolak ke Jakarta dan bertemu dengan Hotman Paris Hutapea. Video curahan hati ibu balita tersebut pun viral di media sosial. Dalam video, Melisari meminta keadilan terkait kasus tersebut.
Kanit Reskrim Polsek Samarinda Ulu Ipda M Ridwan saat dikonfirmasi Minggu (16/2) mengatakan, pihaknya akan melakukan autopsi terhadap jasad balita tersebut.
"Akan dilakukan autopsi oleh dokter dari Jakarta. Terkait waktunya kami belum bisa pastikan. Masih menunggu informasi selanjutnya," tandas dia.
Namun, sebelumnya dari pihak keluarga pernah membuat surat pernyataan penolakan dilakukan autopsi. "Padahal dari pihak keluarganya pernah membuat pernyataan penolakan untuk autopsi, tetapi kami akan lihat perkembangannya, seperti apa," pungkasnya.
Sementara itu, dikonfirmasi terkait hal ini, kedua orangtua Yusuf belum merespons. Sementara itu kabar terbaru, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman akan merilis lanjutan kasus tersebut sekira pukul 10.00 Wita di Mapolresta Samarinda. (*/dad/dns/k8)
