Nuansa merah dari hiasan hingga lampion mewarnai Maha Vihara Sejahtera Maitreya Samarinda. Berbagai kesenian asal Negeri Tirai Bambu bahkan kesenian asli Kalimantan dari suku Dayak turut disuguhkan kepada masyarakat. Semuanya menikmati malam penuh warna dalam balutan perayaan Cap Go Meh, Sabtu–Minggu (15–16/2).
SAMARINDA–Meriahnya malam penutupan Cap Go Meh Art and Culture Festival 2020 dihadiri langsung Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang dan Wakil Wali Kota Barkati, kemarin malam (16/2), di Maha Vihara Sejahtera Maitreya Samarinda.
Kegiatan yang bertemakan Indonesia Harmonis, Dunia Satu Keluarga tersebut merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan pada hari ke-15 dan hari terakhir setelah perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia.
Keharmonisan antar-agama terlihat dari antusiasme masyarakat yang saling berbaur di halaman Maha Vihara Sejahtera Maitreya sejak 15–16 Februari. Pihak vihara menggelar pesta rakyat seperti pentas seni dan kebudayaan untuk menghibur masyarakat.
Humas Buddhist Center Kaltim Dharmadi Suryawan mengatakan, ada berbagai kegiatan yang berlangsung pada malam penutupan tersebut. Di antaranya, live music angklung, tari Dayak, Su Fa, atraksi Nian Lian, live music suling, dragon dance, Wu Kong dan Pat Kai, atraksi barongsai, dan Cai Sen. “Deretan kegiatan tersebut diharapkan dapat menarik minat masyarakat terhadap budaya yang ada,” ungkapnya.
Di sisi lain, melalui Cap Go Meh diharapkan menjadi suatu momen bagi sanak saudara berkumpul kembali. Apabila di saat Imlek tidak bertemu, mereka dapat bertemu di acara Cap Go Meh. “Sehingga kebersamaan dan persaudaraan dapat terjalin dengan sangat baik," tambahnya.
Menariknya, kegiatan tahunan kali ini lebih meriah dibanding tahun sebelumnya. Terlihat jelas dari banyaknya masyarakat yang antusias meramaikan. Baik menyaksikan pertunjukan maupun menikmati hidangan makanan yang tersedia.
Pandita Hendri Suwito selaku ketua pelaksana Cap Go Meh berharap, melalui kesenian dan kebudayaan, masyarakat dapat menjaga nilai-nilai harmoni sesama warga masyarakat. "Kami berharap, setiap perayaan atau pelaksanaan kegiatan-kegiatan seperti ini akan semakin bermakna dan bermanfaat untuk siapa saja yang datang. Jadi, bukan sekadar ramai-ramai belaka," tutur Pandita.
Dia menambahkan, agenda tahun ini yakni bertajuk kebudayaan, yaitu Cap Go Meh dan Moon Cake Festival yang akan dihelat pada 25–27 September. (*/ela/*/yui/dns/k8)