SAMARINDA - Sembilan dari 14 mahasiswa se Kaltim dari Wuhan Cina dan jalani observasi tiba di Bandara APT Pranoto, Minggu (14/2/2020) pukul 11.00.
Kedatangan mereka disambut Asisten Administrasi Umum Setdaprov Kaltim HS Fathul Halim dan Plt Kadinkes Kaltim Andi Muhammad Ishak serta jajaran Dinas Kesehatan Kota Samarinda dan para orangtua di VIP Room bandara.
Sederet kisah para mahasiswa ini dibeberkan kepada wartawan yang mewawancarai. Salah satunya, Rizka mengaku kangen dengan orang tua dan hendak mencari makan khas Indonesia.
"Pertama pastinya ingin makan. Makan bakso. Karena sudah tiga tahun tidak makan bakso. Pastilah kangen sama orang tua," jelas Rizka.
Rizka mengaku belum tahu lagi kapan bisa kembali melanjutkan kuliah ke China. Ia kini hanya bisa menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran melalui online.
"Untuk kuliah belum bisa kembali China. Jadi kuliah online," ujarnya.
Mengingat kembali masa sejak Coronavirus merebak, Rizka alami hal tak menyenangkan. Makan pun sangat terbatas dan tak bisa leluasa keluar.
"Tidak ada transportasi yang beroperasi. Dari kampus dihimbau agar tidak keluar kampus. Makanan terbatas. Kami kesusahan untuk makan. Alhamdulillah kami bisa belanja di dalam kampus," katanya.
Mahasiswa lainnya yang tiba di Samarinda dari Natuna, Innes merasa senang bisa pulang dan bertemu keluarga. Ia pun menilai selama karantina berjalan lancar.
"Prosesnya baik. Pemerintah bagus. Segala semua yang terhubung, semuanya terstruktur. Nyaman banget di sana. Serasa bukan karantina," ujar Innesa. (mym)