Peredaran Narkoba di Kaltim dari Malaysia, Ada Celah di Akses Darat

- Sabtu, 15 Februari 2020 | 12:40 WIB

SAMARINDA-Menyelesaikan masalah peredaran narkoba tak semudah membalikkan telapak tangan. Parahnya, Kaltim terus-terusan jadi buruan para pengedar dari negeri tetangga. Beberapa tempat bahkan mendapat label “kampung narkoba”.

Peredaran narkoba di Samarinda benar-benar tak bisa dipandang sebelah mata. Dari pengungkapan narkoba nyaris 1 kilogram yang disita dari tangan Malla (52), aparat sempat kecolongan dengan masuknya barang haram pada Rabu (12/2) pagi.

Sejatinya, Polresta Samarinda akan membeberkan perkara tangkapan besar lainnya, yakni narkotika jenis ineks sebanyak 1.015 butir yang baru dibekuk pada Kamis (13/2) malam. “Besok (hari ini), langsung Pak Kapolda Kaltim (Irjen Muktiono) yang merilis,” ujar Wakapolresta Samarinda AKBP Dedi Agustono saat menemui awak media kemarin (14/2).

Dalam tiga hari terakhir, peredaran sabu-sabu dan ineks di Kota Tepian terbilang tinggi. Pasalnya, jumlah barang buktinya tak sedikit. Masih awal 2020, Kapolresta Samarinda Kombes Arif Budiman menyebut, sudah sekitar 15 kilogram yang digagalkan aparat gabungan. Hal itu menegaskan, Samarinda masih jadi primadona penjualan narkoba.

Setelah pada Kamis lalu membeberkan hasil tangkapan bandar narkoba, yakni Malla, yang beroperasi di kawasan Pasar Segiri, tepatnya di Jalan Perniagaan, Gang Ernawati, Kelurahan Bandara, Kecamatan Sungai Pinang, Satresnarkoba Polresta Samarinda enggan “istirahat”.

“Tak ada kata lelah melawan narkoba,” ujar Kasat Resnarkoba Polresta Samarinda Kompol Raden Sigit Satrio Hutomo. Mantan kapolsek Palaran itu menyebut, akses dari Kaltara memang sulit dibendung. Menjadi paling idaman adalah akses melalui darat. “Laut dan udara itu sejatinya hanya alternatif,” tegas Sigit.

Terkait Malla, khususnya kurir yang mengantar barang haram tersebut bisa sampai ke kediaman sang bandar, Sigit menyebut, sudah ada koordinasi terkait hal itu. “Masih kami dalami keterangan dia (Malla),” ungkapnya.

Menurut Sigit, menjadi favorit lantaran jalan poros Samarinda-Bontang mudah untuk dilintasi dan menghubungkan dengan berbagai kota. “Setelah sampai mengantarkan barang, kurir cepat kembali,” ujarnya. Selain itu, jalur darat mudah diatur. “Jika ada masalah di perjalanan, mereka bisa singgah. Kalau pesawat atau kapal kan enggak mungkin,” tambahnya.

Selain itu, ketika mendapat kabar ada operasi pemeriksaan kendaraan, mereka bisa saja kembali ke daerah asal, atau mencari tempat persembunyian sementara. Berkaca dari kasus-kasus pengungkapan narkoba sebelumnya, lanjut Sigit, semua tangkapan dilakukan di darat.

Bicara sabu-sabu asal Malaysia, kawasan Sungai Siring, Samarinda Utara menjadi yang paling rawan. “Di daerah itu hanya satu jalan. Beda kalau sudah masuk ke kota,” ungkap Sigit. Polisi bakal kewalahan jika barang haram dengan jumlah besar masuk kota. Pasalnya, Samarinda cukup banyak “jalur tikus”.

Berdasar catatan Kaltim Post, sekitar sembilan kali baik polisi atau Badan Narkotika Nasional (BNN) Kaltim meringkus pelaku narkoba di jalur poros Samarinda-Bontang dari tahun lalu hingga sekarang (lihat grafis). Rata-rata, pengungkapan di kawasan tersebut barang bukti yang didapat jumlahnya di atas 1 kilogram.

Soal Pasar Segiri, Sigit mengklaim, pengedar tak bisa berbuat banyak. Program “Bersinar”, bersih dari narkoba belum berhenti. Setiap hari petugas yang berjaga memantau hampir 24 jam. “Jadi, rasanya tidak mungkin, kecuali dia nekat jual di situ,” sambungnya. Dalam sehari, petugas gabungan mencapai 10 orang, termasuk TNI, BNN, dan unsur terkait lainnya. Rutin melakukan imbauan dan patroli.

Sebelumnya, ditegaskan Arif, bisnis haram kerap menjanjikan uang yang melimpah. “Tapi percayalah, pasti tertangkap,” tegasnya. Jika diuangkan, barang haram yang disita dari tangan Malla bernilai hampir Rp 2 miliar. “Jangan tergiur, itu hanya tipu muslihat. Intinya narkoba itu merusak,” tambahnya. (dra/*/dad/rom/k16)

 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X