Usai Viral, Begini Nasib Guru yang Melakukan Pemukulan di SMAN 12 Bekasi

- Sabtu, 15 Februari 2020 | 12:30 WIB
Idianto
Idianto

Seorang guru di SMAN 12 Bekasi melakukan pemukulan terhadap siswanya. Perbuatan itu terekam kamera dan videonya viral. Sekolah memutuskan untuk menonaktifkan guru tersebut. Namun, para siswa justru melakukan pembelaan: ”Terima kasih, Pak Idi.”

 

Surya Bagus, Bekasi, Jawa Pos

 

Jam masuk sekolah berbunyi tepat pukul 06.45. Entah mengapa pada Selasa (11/2) itu ada banyak yang terlambat. Sekolah menghitung ada 172 siswa. Sebanyak 72 di antaranya laki-laki. Berawal dari situ, ratusan siswa tersebut menjalani pemeriksaan lainnya. Misalnya atribut dan kerapian. Guru Idianto yang dikenal mudah terpancing emosi memimpin pemeriksaan.

”Saya yang mem-back up beliau. Karena kami sudah paham karakter teman-teman seperti apa. Intinya, teman-teman kami itu ingin mendisiplinkan anak-anak. Cuma caranya aja yang kurang tepat,” ungkap Tri Wahyuni, salah seorang guru bimbingan konseling SMAN 12 Bekasi.

Tri biasanya ikut menangani siswa terlambat. Namun, saat kejadian dia menemui tamu di lobi sekolah. Sekembali dari lokasi tersebut, pemukulan sudah terjadi. Terdapat dua siswa yang dipukul Idianto, yakni R dan A.

Tak disangka, ternyata ada yang merekam kejadian itu. Video beredar di media sosial setelah di-upload seorang mantan siswa yang telah mengundurkan diri dari sekolah. Akun Facebook yang meng-upload video tersebut diketahui bernama Dapoy. Pemiliknya menerima video dari siswa lainnya yang mendokumentasikan saat itu.

”Siswa Dapoy. Kebetulan sudah bukan siswa kami lagi karena mengundurkan diri. Ya, mungkin berteman, dari teman-teman yang di sini. Yang ngevideo memang siswa kami. Kan ada kata-kata ’untung aing sudah di-DO’ kan, ada kata-kata itu (dalam caption video unggahan Dapoy, Red),” lanjut Tri.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas Irna Tiqoh menyampaikan, di sekolahnya siswa paling lambat masuk pukul 06.45. Toleransi diberikan 15 menit. Bukan hanya siswa, guru juga tidak diperkenankan masuk sekolah setelah pukul 07.00. Mereka baru boleh masuk pada jam pelajaran kedua.

Setelah viral dan menjadi perhatian publik, Idianto terancam dipindahtugaskan, bahkan diberhentikan. Sehari setelah kejadian dia sudah dinonaktifkan dari jabatannya sebagai wakil kepala sekolah bidang kesiswaan. Kasus tersebut juga membuat wakil wali kota Bekasi dan Dewan Pendidikan Kota Bekasi serta perwakilan Dinas Pendidikan (Dispendik) Provinsi Jawa Barat datang mengunjungi sekolah pada Kamis (13/2).

Menurut perwakilan sekolah, Idianto memang melakukan pemukulan terhadap dua siswa. Sangat mungkin dia tersulut emosi saat mendapati siswa masih santai meski sudah tahu terlambat masuk. Selain itu, ada beberapa atribut mereka yang tidak lengkap.

Ketua Dewan Pendidikan Kota Bekasi Ali Fauzie menjabarkan bahwa pihaknya telah bertemu dengan kepala sekolah dan dewan guru. Pihaknya menilai perlu dilakukan pembinaan terhadap guru yang bersangkutan. ”Karena suasana sekolah ini cukup kondusif yang sekarang-sekarang. Kalau guru yang bersangkutan masih berada di lokasi ini, rasa waswas pada anak didik ini akan ada,” tuturnya.

Soal pemindahan Idianto, kata Ali, itu kewenangan Dispendik Jawa Barat. ”Ya, mudah-mudahan sesuai harapan orang tua, kita juga semua, untuk segera dipindahkan guru ini agar situasi menjadi kondusif,” lanjutnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ibu Melahirkan Bisa Cuti hingga Enam Bulan

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:30 WIB

Layani Mudik Gratis, TNI-AL Kerahkan Kapal Perang

Selasa, 26 Maret 2024 | 09:17 WIB

IKN Belum Dibekali Gedung BMKG

Senin, 25 Maret 2024 | 19:00 WIB

76 Persen CJH Masuk Kategori Risiko Tinggi

Senin, 25 Maret 2024 | 12:10 WIB

Kemenag: Visa Nonhaji Berisiko Ditolak

Sabtu, 23 Maret 2024 | 13:50 WIB

Polri Upaya Pulangkan Dua Pelaku TPPO di Jerman

Sabtu, 23 Maret 2024 | 12:30 WIB

Operasi Ketupat Mudik Dimulai 4 April

Sabtu, 23 Maret 2024 | 11:30 WIB

Kaji Umrah Backpacker, Menag Terbang ke Saudi

Jumat, 22 Maret 2024 | 20:22 WIB
X