Renovasi Pasar Pandansari setelah kebakaran lima tahun silam telah rampung. Pedagang yang selama ini berjualan di luar dan PKL bisa segera masuk mengisi kios-kios yang tersedia.
BALIKPAPAN – Setelah penertiban pedagang pada Kamis (13/2), renovasi Pasar Pandansari juga dinyatakan telah rampung 100 persen. Teranyar kios telah melalui proses pengecatan hingga pemasangan lampu. Pedagang yang sempat berjualan di tempat penampungan sementara (TPS) dan PKL sudah bisa mengisi kios.
Mereka sebagian besar merupakan pedagang yang terkena dampak dari kebakaran lima tahun silam. Ada pun bagian yang mengalami renovasi dari atap, penguatan struktur bangunan, pembuatan 838 petak kios, hingga musala.
“Sudah rampung 100 persen dari dana tahun anggaran 2019,” ucap Kepala Dinas Perdagangan Balikpapan Arzaedi Rahman.
Dia berharap, seluruh pedagang yang berada di luar sudah bisa masuk pasar, baru berkomunikasi dengan UPT Pasar Pandasari untuk perjanjian sewa-menyewa. “Bagaimana pun ini ‘kan aset pemerintah, jadi ada aturan main,” sebutnya. Ada pun total kapasitas Pasar Pandansari sebanyak 1.506 kios yang terdiri dari tiga lantai.
Lantai satu untuk pedagang basah. Kemudian lantai dua pedagang kering seperti aksesori, cendera mata, hingga handphone. Serta terakhir lantai tiga untuk area kuliner alias pujasera. “Tapi (zonasi) ini juga melihat ketersediaan kios. Jadi kami juga akan tata,” imbuhnya.
Soal besaran retribusi setiap kios umumnya tidak ada perbedaan, nominal sekitar Rp 200 ribu per bulan. Dinas Perdagangan akan menambah beberapa fasilitas dengan eskalator dan lift barang. Sehingga pedagang dan pembeli semua nyaman. Arzaedi menyebutkan sejauh ini pengadaan lift barang sudah mau masuk tahap pelelangan di unit layanan pengadaan (ULP). Dana lift barang berasal dana APBD 2020. Nantinya ada dua unit lift, masing-masing berada di samping depan kiri dan samping belakang kanan untuk loading barang.
Sedangkan untuk eskalator masih dalam perencanaan. Pihaknya masih perlu mempertimbangkan kebutuhan pasar dan melihat ketersediaan anggaran daerah. Dia menjelaskan, seharusnya butuh hingga 12 eskalator untuk meghubungkan seluruh lantai.
“Tapi mungkin minimal bisa 4 eskalator. Paling tidak untuk naik dulu, kalau turun manual,” sebutnya. Namun yang terpenting dalam waktu dekat, pihaknya akan terus berupaya mengakomodasi semua PKL agar masuk ke pasar terlebih dahulu. Sehingga akan ada penataan ulang, terutama untuk area TPS.
Mengatasi hal itu, Dinas Perdagangan akan membongkar TPS melibatkan lintas OPD. Rencananya eksekusi pada Kamis pekan depan (20/2). Dia berharap pedagang mengerti bahwa pemerintah berpikir ke arah perbaikan Pasar Pandansari.
Termasuk memulihkan kembali posisi ruang ibu menyusui hingga ruang bermain anak. Ini semua tidak terlepas menuju pasar berstatus standar nasional Indonesia (SNI). (gel/ms/k18)
