BALIKPAPAN – Tersisa satu bulan, pelajar di Kota Minyak bakal melewati rangkaian ujian sekolah berbasis nasional (USBN) dan ujian nasional (UN). Mereka yang berada di jenjang SMA/SMK terlebih dulu menghadapi ujian. Tahapan awal dari UBSN, baru dilanjutkan UN.
Ada pun jadwal USBN SMA/SMK pada Maret. SMP pada April. Dan terakhir SD pada Mei. Saat ini, para pelajar telah memulai persiapan. Latihan soal dan simulasi ujian.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Muhaimin menuturkan, soal USBN dibuat oleh guru lokal. “Kita diberikan juknis dari Kemendikbud, diberi kebebasan penilaiannya dari sekolah,” katanya.
Lanjut dia, tahun ini ujian memiliki perbedaan yang terletak pada soal ujian. Jika dulu persentase soal yakni, 75 persen lokal dan 25 persen nasional. Sekarang seluruhnya 100 persen diserahkan kepada daerah.
“Dari dinas melalui kelompok kerja guru di masing-masing mata pelajaran,” ucapnya.
Terkait persiapan USBN, rencananya Kemendikbud akan memberikan bimbingan teknis (bimtek) pekan depan. Tentang tata cara dan materi USBN. Sementara, pihaknya juga belum tahu pasti bagaimana bentuk soalnya.
“Kita belum tahu bagaimana regulasinya. Jadi masih menunggu informasi teknis bagaimana kebebasan sekolah untuk menilai,” sebutnya.
Nantinya kelulusan akan bergantung dari nilai USBN. Namun, pelajar juga tetap harus mengikuti UN yang materi soalnya berasal dari pemerintah pusat. “Tahun ini para siswa masih sama, mengikuti program UN seperti biasa yang diselenggarakan tahun-tahun sebelumnya,” ungkapnya.
Diketahui, Mendikbud Nadiem Makarim sempat melontarkan pernyataan akan menghapus UN. Rencana ini akan direalisasikan tahun depan. Artinya pada 2020 ini menjadi tahun terakhir pelaksanaan UN. Namun kepastian soal UN ini masih harus menunggu arahan dari pusat.
“Ketika keputusan UNBK dihilangkan 2021, kita tinggal tunggu petunjuk teknisnya,” tutur Muhaimin. (gel/rdh/k18)
