Musibah kebakaran terjadi di Kota Bangun Ulu dini hari kemarin. Dua belas bangunan ludes dengan kerugian ditaksir mencapai Rp 6 miliar.
TENGGARONG - Saat warga terlelap, kobaran api tiba-tiba membuat geger warga di Desa Kota Bangun Ulu, Kecamatan Kota Bangun, Rabu (12/2) dini hari. Sebanyak 12 bangunan seketika jadi arang.
Kebakaran itu membuat 61 jiwa harus kehilangan tempat tinggal. Kapolres Kukar AKBP Andrias Susanto Nugroho melalui Kapolsek Kota Bangun AKP Ahmad Abdullah menjelaskan, api pertama terlihat oleh warga sekitar pukul 02.20 Wita.
Api melalap bangunan berupa rumah tunggal, bangsalan, hingga gedung bekas sekolah. Diduga kuat, api berasal dari sebuah bangunan yang pernah digunakan jadi sekolah. Belakangan, bangunan tersebut sudah beralih fungsi sebagai tempat belajar mengaji anak-anak setempat yang biasa disebut Darul Quran.
Api saat itu langsung berkobar dengan cepat ke rumah-rumah warga di sekitar bangunan tersebut. Beruntung, api tak menyebabkan korban jiwa, terlebih lagi terjadi saat masyarakat terlelap.
“Api memang sangat cepat menyebar. Sebagian besar rumah terbuat dari kayu, sehingga mudah terbakar,” ujar Kapolsek.
Diduga kuat, kata dia, api dipicu akibat arus pendek listrik dari bangunan bekas sekolah tersebut. Terlebih lagi, jaringan listrik di lokasi tersebut diduga lama tidak diperbarui. “Dugaan kuat memang akibat korsleting listrik. Nanti kami bekerja sama dengan tim Inafis Polres Kukar untuk melakukan penyelidikan,” tambahnya.
Api akhirnya berhasil dipadamkan sekitar pukul 04.15 Wita. Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar, TNI, Polri, serta dibantu warga melakukan pemadaman api.
Sebagian warga terpaksa harus memadamkan api dengan peralatan seadanya lantaran keterbatasan unit mobil pemadam kebakaran. "Kerugian ditaksir mencapai Rp 6 miliar," tutup Kapolsek. (qi/kri/k16)