Pembebasan Lahan Dimulai dari Awal Lagi

- Kamis, 13 Februari 2020 | 22:00 WIB
Lahan embung Aji Raden
Lahan embung Aji Raden

BALIKPAPAN–Pembebasan lahan masih menjadi kendala utama pembangunan Embung Aji Raden di Balikpapan. Dari kebutuhan lahan seluas 57 hektare, baru 8 hektare yang telah dibebaskan. Sisanya, sekitar 49 hektare masih menunggu kepastian dari Pemkot Balikpapan.

Belum tuntasnya pembebasan lahan tentu sangat disayangkan. Pasalnya, pada tahun ini digelontorkan anggaran kegiatan fisik sekitar Rp 25,861 miliar. Biaya itu diperuntukkan pembangunan tubuh embung, intake, dan sistem perpipaan intake. Pemenang lelang lanjutan pembangunan Embung Aji Raden pun sudah ditetapkan. Yakni, PT Kharisma Bina Konstruksi.

Namun, hingga pekan kedua Februari 2020, kegiatan belum dilaksanakan. Padahal, menurut jadwal, seharusnya penandatanganan kontrak dilaksanakan pada 27 Januari 2020. Rabu (12/2), Kaltim Post mengunjungi lokasi pembangunan Embung Aji Raden di RT 16, Kelurahan Lamaru, Balikpapan Timur.

Hasilnya, tak ada kegiatan pembangunan sama sekali. Hanya terlihat lahan kosong, sisa pembangunan tahun lalu. Yakni, pembangunan spillway atau katup pelimpah air. Kegiatan tersebut dikerjakan oleh PT Alfa Sarana Teknik Balikpapan. Dikerjakan sejak pertengahan Maret dan berakhir pada akhir Desember 2019.

“Belum ada kegiatan lagi setelah itu,” kata Syarifuddin Zuhri (63), warga RT 16, Kelurahan Lamaru, yang tinggal tak jauh dari proyek pembangunan embung. Hingga saat ini, dia pun tidak tahu kepastian lanjutan proyek pembangunan Embung Aji Raden. Pria yang berprofesi petani sekaligus tukang pijat ini menuturkan, masalah pembebasan lahan masih menjadi kendala utama.

“Biasanya tiba-tiba aja langsung kerja. Kayak kemarin (tahun lalu). Mulai kerja sebelum poso (bulan puasa/Ramadan). Dan selesai bulan 12 (Desember) kemarin,” ungkap pria ramah itu. Untuk menjangkau lokasi pembangunan Embung Aji Raden cukup mudah. Plang SMP 19 Balikpapan menjadi petunjuk utamanya. Karena lokasinya tak jauh dari sekolah tersebut. Beraspal sekitar 150-an meter, sudah bisa dinikmati masyarakat di sekitar pembangunan embung tersebut.

Dilanjutkan dengan jalan beton, sekitar 200 meter dengan lebar sekitar 3 meter. Yang merupakan bagian dari paket pengerjaan Embung Aji Raden. “Tahapan kegiatan pembangunannya telah dimulai sejak 2017,” kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Perencanaan dan Program Embung Aji Raden Adi Kusworo saat dihubungi Kaltim Post, kemarin.

Untuk paket pembangunan akses jalan pada 2017, dianggarkan Rp 2,133 miliar. Sementara itu, supervisi kegiatan Rp 472 juta. Pembangunan sempat dihentikan pada 2018, karena masalah pembebasan yang belum tuntas. Kemudian, dilanjutkan kembali pada 2019 yang fokus pada konstruksi spillway sebesar Rp 9,95 miliar dengan supervisi kegiatan Rp 690 juta.

Pembangunan akan dilanjutkan kembali pada tahun ini oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III.

Anggaran yang dialokasikan sekitar Rp 25,861 miliar. Belum termasuk anggaran supervisi kegiatan Rp 1,489 miliar. Sementara pada 2021, diusulkan finalisasi pembangunan Embung Aji Raden Rp 87,75 miliar. Dengan anggaran supervise kegiatan Rp 3 miliar. Anggaran sebesar itu diperuntukkan membangun rumah pompa, genset, dan pompa, pipa transmisi, jalan inspeksi gedung operasional, rumah jaga, lansekap, dan proteksi tebing.

Sehingga jumlah keseluruhan anggaran untuk pembangunan Embung Aji Raden sebesar Rp 125,694 miliar dan supervisi sebesar Rp 5,561 miliar. “Untuk program tahun 2021, akan diusulkan jika lahan telah selesai dibebaskan. Dan pembangunan IPA Teritip tahap II diprogramkan,” katanya. Pembebasan lahan pembangunan Embung Aji Raden dilaksanakan dalam tiga tahap.

Pada 2017 telah dibebaskan sekitar 4,15 hektare menggunakan APBD Kota Balikpapan. Dilanjutkan pada 2018 dan 2019, dengan luas lahan yang dibebaskan seluas 4,08 hektare. Uang pembebasan lahan terpaksa dititip di pengadilan karena pemilik lahan menolak menerima pembayaran.

Jadi, jumlah lahan yang telah dibebaskan 8,23 hektare dan menelan anggaran APBD Balikpapan Rp 10,47 miliar. “Saat ini sedang revisi penetapan lokasi (penlok) oleh Pemkot Balikpapan. Dengan total luas lahan adalah 57 hektare,” kata Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Balikpapan Ramlan saat dikonfirmasi kemarin.

Dia pun belum bisa menyampaikan banyak hal mengenai hal itu.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X