Cegah Obesitas, Cile Kontrol Minuman Manis dan Sukses

- Kamis, 13 Februari 2020 | 11:51 WIB

SANTIAGO– Cile sukses. Usaha mereka untuk membuat penduduk memilih produk yang rendah gula akhirnya membuahkan hasil. Berdasar penelitian yang dilakukan Gillings School of Global Public Health, University of North Carolina, terungkap bahwa penjualan minuman berpemanis buatan turun hingga 23 persen sejak Cile menerapkan beberapa kebijakan pada 2016.

Pemerintah memberikan label peringatan untuk makanan yang tidak sehat. Label hitam putih itu hanya memaparkan hal yang buruk. Misalnya, tinggi kalori, tinggi gula, dan tinggi lemak. Otomatis orang akan berpikir dua kali jika ingin membeli. Perusahaan makanan kurang sehat tersebut juga tidak bisa memasarkan produknya ke anak-anak. Termasuk menjual produk mereka di sekolah.

Orang tua juga diberi edukasi tentang bahaya pemberian minuman kemasan yang manis untuk anaknya. Dulu minuman seperti itu sering dibeli orang kalangan menengah ke bawah. Tapi, kini kalangan atas maupun bawah memiliki pemikiran serupa. Yaitu, berpikir berkali-kali sebelum membelinya.

Pemerintah juga memberikan batasan kadar gula dalam makanan. Dulu 22,5 gram gula per 100 gram makanan menjadi hanya 10 gram per 100 gram dua tahun setelah langkah pengurangan gula digaungkan.

Cile menerapkan kebijakan yang ketat tersebut karena obesitas sulit terkendali. Penduduk Cile mengonsumsi lebih banyak minuman manis kemasan dibandingkan penduduk lain di dunia. Tiga perempat orang dewasa di Cile dan lebih dari separo anak-anak di negara tersebut mengalami obesitas. Bukan hanya itu, penduduk yang mengalami diabetes tipe 2 dan darah tinggi terus merangkak naik sebelum ada kebijakan pemerintah.

’’Kita akan melihat dampak (positif) pada diabetes tipe 2 dalam beberapa tahun ke depan. Tapi, untuk obesitas masih butuh waktu,’’ ujar Barry Popkin, profesor dalam bidang gizi di Gillings School of Global Public Health.

Pemerintah Cile memang ingin kebijakan itu berjalan dalam jangka panjang. Saat ini beberapa negara di dunia juga sudah melirik sistem yang diusung negara tersebut. Bisa jadi, ke depan negara yang dipimpin Sebastian Pinera itu menjadi percontohan. (sha/c7/dos)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X