Dari Hongkong, Kapal Pesiar MS Westerdam yang Ditolak Berlabuh 5 Negara

- Kamis, 13 Februari 2020 | 11:09 WIB
MS Westerdam
MS Westerdam

Persebaran virus korona dari Wuhan, Tiongkok, berimbas pada MS Westerdam. Kapal pesiar itu tak diizinkan berlabuh karena ditakutkan menyebarkan virus. Bukan hanya makanan yang mulai menipis, melainkan juga kesabaran para penumpangnya.

 

SITI AISYAH, Jawa Pos

 

BEBERAPA penumpang MS Westerdam berdiri di atas geladak. Mereka menatap kapal frigate Bhumibol Adulyadej milik Angkatan Laut Thailand. Kapal itulah yang bertugas menjaga agar MS Westerdam tidak sampai bersandar di Pelabuhan Laem Chabang, Thailand, Rabu (12/2). Mau tak mau, kapal pesiar yang dioperasikan Holland America Line tersebut menurut.

Bukan tanpa alasan pemerintah Thailand menolak kapal yang di dalamnya terdapat 2.257 orang itu. Mereka takut MS Westerdam sama dengan kapal pesiar Diamond Princess yang sedang berada di perairan Jepang. Ada ratusan kru dan penumpang yang tertular virus korona yang berasal dari Wuhan, Tiongkok.

-

Tak dibolehkan merapat di pelabuhan, terpaksa penumpang MS Westerdam menghabiskan waktu di atas kapal.

’’Kapal ini tidak dikarantina dan kami tidak punya alasan untuk percaya adanya kasus virus korona di sini,’’ bunyi pernyataan Holland America Line, Senin (10/2).

Westerdam berlayar dari Singapura 16 Januari lalu. Kapal tersebut menurunkan sebagian penumpang di Hongkong pada 1 Februari lalu dan kembali berlayar. Pelayaran dari Hongkong itu adalah momen inkubasi virus korona yang kini diberi nama COVID-19. Seharusnya perjalanan Westerdam berakhir di Yokohama pada Sabtu (15/2).

Namun, jauh hari sebelumnya, pemerintah Jepang menolak kapal tersebut. Kapal itu sempat meminta berlabuh di Taiwan, Guam, dan Filipina, tapi gagal. Pun saat sampai di Thailand.

Terombang-ambing di lautan membuat para penumpang frustrasi. Banyak di antara mereka yang meluapkan kekesalan lewat media sosial. Scott Willett salah satunya. Lewat akun Twitter-nya, dia meminta bantuan ke Presiden AS Donald Trump.

’’Sebanyak 600 warga Amerika terjebak di laut, termasuk putri saya yang membutuhkan penanganan medis,’’ cuitnya. Putri Willett membutuhkan alat ultrasound yang tidak ada di dalam kapal.

-

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X