Virus Corona Tak Ganggu Aktivitas Impor

- Kamis, 13 Februari 2020 | 10:08 WIB
Terkait ekspor impor di Kaltim tidak ada pelarangan atau pembatasan barang yang datang dari Tiongkok.
Terkait ekspor impor di Kaltim tidak ada pelarangan atau pembatasan barang yang datang dari Tiongkok.

BALIKPAPAN – Virus corona yang semakin menyebar diyakini tidak akan menghambat aktivitas impor di Bumi Etam. Pasalnya barang yang masuk bukan bahan konsumsi, melainkan bahan untuk alat berat. Bahkan Kanwil Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Kalbagtim berani menaikkan target penerimaan tahun ini.

Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan Internal dan Layanan Informasi Kanwil DJBC Kalbagtim M Arief Rahman mengatakan, target penerimaan pihaknya tahun ini naik 1,01 persen dari tahun lalu. “Tahun ini kemungkinan penerimaan kontribusi masih dari sektor pertambangan, CPO, dan migas. Tahun lalu kami tidak mencapai target karena harga batu bara yang fluktuatif,” tuturnya, Rabu (12/2).

Kasi Penerimaan Dan Pengelolaan Data Bea Cukai Kalbagtim Eko Wahyu Nugroho mengatakan, pihaknya berharap tahun ini kondisi ekspor impor bisa lebih baik. “Terkait virus corona tidak berdampak pada aktivitas ekspor impor di Kaltim. Pasalnya, barang yang datang mayoritas untuk pertambangan dan migas. Tidak seperti di Jawa, komoditasnya banyak sekali, bahan makanan, kimia, dan lain-lain,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan, terkait ekspor impor di Kaltim tidak ada pelarangan atau pembatasan barang yang datang dari Tiongkok. Serta, pemeriksaan barang pengaruh corona. “Ya yang masuk ke Kaltim ini banyak spare part. Sekitar 85 persen barang masuk dari dua komoditas tersebut,” imbuhnya. Untuk barang konsumtif banyak didatangkan dari Tiongkok. Hanya, masuknya lewat Jawa.

Adapun, untuk strategi tahun ini pihaknya akan melakukan sinergi dengan beberapa pihak. Serta, potensi cukai. Target penerimaan tahun lalu Rp 628 miliar, hanya terealisasi sebesar Rp 606,9 miliar atau 96,52 persen. Dari semua penerimaan, hanya bea masuk yang tidak sesuai target. DJBC hanya mendapat Rp 572,2 miliar dari target Rp 609,1 miliar atau sekitar 93,94 persen. Target 2020 sebesar Rp 637 miliar.

Meski bea masuk tidak sesuai harapan, bea keluar melebihi capaian. DJBC memperoleh Rp 33,3 miliar dari target sebesar Rp 19,09 miliar atau sekitar 174,76 persen. Sementara itu pendapatan dari cukai naik dua kali lipat. Dari target sebesar Rp 679,1 miliar, DJBC memperoleh Rp 1.401.111.250 atau 206,31 persen. (aji/ndu/k18)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB

Desa Wisata Pela Semakin Dikenal

Selasa, 16 April 2024 | 11:50 WIB

Pekerjaan Rumah Gubernur Kaltim

Selasa, 16 April 2024 | 09:51 WIB

Usulkan Budi Daya Madu Kelulut dan Tata Boga

Selasa, 16 April 2024 | 09:02 WIB
X