Dipilihnya Kaltim sebagai lokasi ibu kota negara (IKN) bakal berdampak baik pada investasi. Pemprov Kaltim memprediksi dalam lima tahun ke depan investasi yang mengucur ke Bumi Etam mencapai Rp 600-700 triliun.
SAMARINDA – Perekonomian Kaltim dalam lima tahun ke depan diprediksi mengalami pertumbuhan cukup baik, seiring tumbuhnya berbagai sektor usaha. Investasi di Bumi Etam juga akan mengalir deras bertepatan dengan proyek pembangunan ibu kota negara di wilayah Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.
Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan, dipilihnya Kaltim sebagai lokasi IKN membawa dampak yang luar biasa terhadap pembangunan perekonomian. Kehidupan sosial tentu juga akan berubah, seiring investasi yang akan terdongkrak. Ke depan, Kaltim akan mengalami pertumbuhan yang sangat pesat di mana investasi dalam lima tahun ke depan diperkirakan mencapai Rp 600-700 triliun.
“Investasi sebesar itu pastinya akan berdampak sangat luas dan menumbuhkan sektor-sektor baru,” jelasnya, Rabu (12/2). Beberapa sektor yang akan terdongkrak di antaranya konstruksi, jasa, perdagangan dan lainnya. Ini membuat ekonomi masyarakat meningkat seiring pembangunan infrastruktur yang semakin pesat.
Nilai investasi yang besar tersebut tidak menutup kemungkinan akan menumbuhkan banyak sektor baru seperti industri hilir komoditas andalan Kaltim serta industri lainnya. “Namun nilai investasi itu harus diimbangi dengan masyarakat yang memiliki kualitas dan kompetensi sesuai bidang masing-masing,” tuturnya.
Hal itu harus dilakukan sebagai upaya dan antisipasi semakin kuatnya persaingan. Jangan sampai masyarakat Kaltim hanya jadi penonton. Juga tergerus sebab tidak terampil dan tak mampu bersaing. Pendapatan daerah sebesar Rp 23 triliun, namun ditetapkannya Benua Etam menjadi IKN jumlah tersebut akan jauh terlampaui. Diperkirakan setahun bisa di atas Rp 100 triliun.
“Saat ini peran masyarakat lokal harus ditingkatkan. Banyak potensi yang harus dikembangkan. Banyak peluang dan tantangan harus direbut dan dimanfaatkan secara maksimal,” ungkapnya.
Menurutnya, masyarakat lokal minimal harus menjadi produsen bagi konsumsi seiring bertambahnya penduduk. Pemprov Kaltim tentunya akan membantu dan mendorong agar Kaltim bisa berkontribusi lebih banyak di IKN. Sebab, tujuannya jangan sampai masyarakat Bumi Etam hanya menjadi penonton dan tersingkir di IKN nantinya.
“Tolong jangan sia-siakan. Mulai saat ini tingkatkan kualitas kerja. Harus mampu bersaing, sebab nilai investasi yang akan masuk sangat besar. Tentunya harus didukung SDM berkualitas,” pungkasnya. (ctr/ndu/k18)