Wear Out, Performa Mesin Jadi Taruhan

- Rabu, 12 Februari 2020 | 11:18 WIB
PILIHAN: Roda dua bergaya neo-retro ini hadir dengan dua warna, matte silver premium dan matte black elegance.
PILIHAN: Roda dua bergaya neo-retro ini hadir dengan dua warna, matte silver premium dan matte black elegance.

SUARA kendaraan yang beda dari biasanya umumnya merupakan pertanda tak baik. Misal terasa kasar saat tarikan atau saat mesin baru dinyalakan. Disambangi di Yamaha Sinar Utama Pusat Samarinda pada Selasa (4/2) Sendy Ramadi selaku mekanik menjelaskan terlebih dahulu perbedaan bunyi mesin normal dan tidak. Khususnya mesin motor.

“Bunyi mesin motor yang normal itu jernih dan tenang. Dalam tipe kendaraan tertentu suaranya terdengar cenderung berat tetapi tidak aneh didengar,” ucap Sendy. Jika kendaraan mengeluarkan suara kasar, Sendy mengimbau untuk segera mencari akar masalah. Perlu diketahui, di dalam mesin itu ada banyak komponen yang berpotensi menimbulkan bunyi.

Sebab itu, hal yang menjadi musabab juga beragam. Kalau tidak segera dicari tahu, bisa mengganggu, atau bahkan merusak mesin lainnya. “Biasanya ditandai dengan suara gemercik. Atau bahkan dalam beberapa kasus, suara mesin akan menjadi-jadi ketika Anda membawa motor dengan cara gantung gas. Tapi, suaranya mendadak hilang kalau tekan kopling (bagi kendaraan berkopling),” ulasnya.

Bergeser sedikit, Sendy kemudian menjelaskan beberapa faktor yang kerap menjadi penyebab suara mesin kendaraan terdengar kasar. Yakni, dari volume oli yang kurang. Keberadaan oli merupakan hal yang begitu penting bagi mesin. Oli bertugas melapisi komponen mesin yang bergesekan. Dalam kondisi kurang, oli mesin tidak dapat melapisi seluruh komponen.

Jadi, ada sebagian komponen mesin yang bekerja tanpa lapisan oli.  Komponen mesin yang saling bergesekan ini akan mengeluarkan bunyi khas. “Bunyinya enggak melulu seperti besi bergesekan, ada pula yang seperti ketukan. Biasanya ini terjadi pada area kepala silinder selaku area terjauh dari bak oli mesin. Jika kita biarkan, dampak yang muncul bahkan lebih berat. Kalau kompomen mesin aus atau wear out, performa mesin jadi taruhannya,” ucap Sendy memperingati.

Inilah salah satu risiko jika oli mesin kurang. Awalnya suara mesin akan terkesan berisik. Jika dibiarkan akan menggerus komponen mesin, salah satunya poros nok. Posisinya ada di dalam kepala silinder yang merupakan area terjauh dari pusat pelumasan. Bagian tersebut sangat berpotensi aus jika kondisi pelumas kurang. Poros nok yang aus akan sedikit oblak, hasilnya akan keluar bunyi kasar dari area mesin bagian atas.

“Kalau masih kekurangan oli, solusinya hanya ganti oli. Namun, kalau kasusnya sudah aus, Anda perlu melakukan penggantian poros nok pada mesin motor. Biaya penggantian bisa cukup mahal karena harga satu camshaft original tidak murah,” ujarnya.

Komponen water pump, bearing AC, dan bearing-bearing alternator juga jadi biang kerok dari bunyi-bunyian kasar pada kendaraan. Sendy menuturkan, pengendara harus waspada karena gejala mesin rusak biasanya berawal dari suara. (*/nul*/rdm2/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Garuda Layani 9 Embarkasi, Saudia Airlines 5

Senin, 22 April 2024 | 08:17 WIB
X