MILAN – Gennaro Gattuso “pulang” ke stadion yang paling bersejarah dalam karir profesionalnya, San Siro, dini hari nanti WIB. Namanya sebagai pemain dan allenatore Serie A kali pertama melejit di stadion yang juga disebut Giuseppe Meazza itu. Tetapi, Rino, panggilan akrabnya, akan kembali ke sana bersama Napoli.
Ya, Gattuso untuk kali pertama kembali ke Milan setelah dua bulan mengarsiteki Napoli. Tantangannya pun istimewa, mengalahkan Inter Milan dalam first leg semifinal Coppa Italia di depan Interisti (siaran langsung TVRI Nasional/TVRI Sport HD pukul 02.45 WIB). ''Tapi aku tak mau terjebak dalam momen emosional ini,'' sebut Gattuso, dilansir laman Inter News.
Gattuso layak ketir-ketir saat kembali ke Milan. Apalagi, dia pernah merasakan kesialan saat menjalani semifinal Coppa Italia bersama AC Milan di depan pendukungnya sendiri, 2018 – 2019 silam. Gattuso nyaris merasakan back to back bermain di final Coppa Italia setelah saat first leg menahan Lazio tanpa gol di Olimpico, Roma.
Sayangnya, Joaquin Correa menggagalkan mimpinya setelah menjebol gawang Milan di menit ke-58. Rossoneri pun tersingkir. Nah, bayang-bayang itulah yang kembali menghantui di dalam lawatan ini. Terlebih, Gattuso juga pernah dipermalukan Inter 1-3 di San Paolo, giornata 18 Serie A (7/1).
Sebagai pelatih, Gattuso pernah menjalani 43 laga di San Siro dalam berbagai ajang. Dia memenangi 58,1 persen di antaranya (25 laga), dan masing-masing sembilan laga sisanya kalah dan imbang. Nah, andai gagal mendulang victory ke-26 di San Siro, lengkap sudah penderitaan Gattuso pekan ini.
Laman Calciomercato melaporkan, kontrak Gattuso takkan diperpanjang di akhir musim ini usai kekalahan 2-3 dari Lecce di San Paolo, Naples, pada giornata 23 akhir pekan lalu (9/2). Presiden Napoli Aurelio De Laurentiis disebut-sebut tak puas dengan rapor lima kekalahan dari 10 laga pertama Gattuso di Napoli. Di musim depan, nama-nama seperti Ivan Juric, Gian Piero Gasperini, atau Luciano Spalletti dirumorkan jadi penggantinya.
Selain Gattuso, winger kanan Napoli Matteo Politano juga kembali ke Milan untuk yang pertama kalinya setelah dipinjamkan Inter bulan lalu. Diwawancarai di Radio Kiss Kiss Napoli, Politano ingin membuktikan kelasnya. ''Akan jadi malam yang menyenangkan bagiku. Di sana, aku punya banyak teman,'' ungkap Politano.
''Aku kembali ke sana dengan tujuan mencapai final (Coppa Italia). Itu tujuan minimal di saat ini bagi kami. Setelah itu kami pikirkan Liga Champions,'' sambung Politano. Sama seperti Gattuso, nasib Politano di Giuseppe Meazza juga tidak indah. Musim ini, Politano tidak banyak merasakan starter di laga home Inter.
Dari enam kali main, cuma dua kali dia masuk starting eleven Antonio Conte, allenatore Inter. Tiga laga kandang lainnya duduk manis di bench. ''Aku ingin ke sana (Milan) lagi dengan level tinggi. Bermain seperti aku di musim lalu,'' koarnya. Musim lalu, lima dari golnya tercipta di Giuseppe Meazza.
Conte di sisi lain ingin mempertahankan momentum Marcelo Brozovic dkk pada grande partita keduanya setelah kemenangan di Derby della Madonnina atas Milan (10/2). Inter dalam kurun waktu sepekan menjalani tiga laga big match. Setelah Milan, lalu Napoli dan akhir pekan nanti bersua Lazio dalam giornata 24 (17/2).
''Siklus kemenangan terpenting dalam perjalanan kami meraih trofi musim ini,'' sebutnya dalam laman resmi klub. The Godfather, julukan Conte, juga sudah menyimpan dendam kepada Napoli yang menggagalkan peluangnya meraih trofi Coppa Italia, 2011 – 2012 silam. Di Coppa Italia, Conte juga tak pernah saat bermain di kandang sendiri saat masih dengan Juventus. Lalu, bagaimana di Giuseppe Meazza? (ren)
