Provinsi Kaltim bahkan Indonesia berduka. Salah seorang putra terbaiknya, Haji Muhammad (HM) Arsyad, berpulang Senin (10/2) sekitar pukul 00.35 Wita. Almarhum adalah birokrat yang memiliki sederet prestasi di olahraga tinju.
SOSOK HM Arsyad semasa mudanya beberapa kali mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional lewat olahraga tinju. Di antaranya, meraih medali perak di Asian Games 1994 di Hirosima, Jepang, dan medali emas Piala Raja di Thailand pada 1990 (selengkapnya baca infografis).
Dia memilih gantung sarung tinju pada 1995 setelah mengalami cedera pergelangan tangan. Kemudian melanjutkan pendidikan dan menjadi aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Kukar.
Di tengah kesibukannya sebagai pegawai, Arsyad mendirikan sasana tinju sekaligus menjadi pelatih di situ. Kerja keras Arsyad didukung Bupati Kukar Syaukani HR, yang juga ketua Komisi Tinju Indonesia (KTI) Kaltim waktu itu.
Hingga akhirnya, Arsyad menjadi promotor tinju dunia. Dia juga pernah menjadi promotor pentas smack down yang digelar di area parkir Gedung Putri Karang Melenu (PKM) Tenggarong. Sebelumnya, tepatnya 4 Maret 2006 di tempat yang sama, Arsyad juga menggelar pertarungan kelas bulu versi World Boxing Association (WBA) antara Chris John versus Juan Manuel Marquez dari Meksiko.
Duel bertajuk Kutai Kartanegara World Furious Featherweight Championship itu membawa misi sebagai bagian dari upaya Bupati Syaukani HR memperkenalkan Kukar di kancah internasional. Amanah tersebut dijalankan Arsyad dengan baik selaku promotor.
Bahkan, Arsyad hampir berhasil mendatangkan Mike Tyson sebagai bintang tamu dalam momen mandatory fight yang dimenangkan Chris John tersebut. Sehingga yang menjadi bintang tamu kala itu adalah legenda tinju Indonesia, Ellyas Pical dan Andrianus Tarore.
Meski aktif membina prestasi tinju di daerah kelahirannya, serta menjadi promotor dan komentator di televisi nasional, namun Arsyad tidak mengabaikan kewajibannya sebagai ASN. Terbukti, sederet jabatan di lingkungan Pemkab Kukar pernah diemban pria kelahiran Kukar 1967 itu.
Jabatan terakhirnya sebagai sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kukar. Dia mengembuskan napas terakhirnya, Senin (10/2) sekitar pukul 00.35 Wita, setelah dirawat secara intensif beberapa hari di RSUD AW Sjahranie Samarinda.
Sejumlah pelayat baik dari kalangan birokrasi, kerabat, dan insan olahraga memadati rumah duka di Jalan Patin, Tenggarong. Tampak Bupati Kukar Edi Damansyah dan jajaran pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) lainnya.
Tampak pula Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Aji Muhammad Arifin. Setelah disalatkan di rumah duka, jenazah dibawa ke Masjid As Salam Rapak Mahang untuk kembali disalatkan, sebelum menuju tempat peristirahatan terakhirnya di Kompleks Pemakaman Kelambu Kuning, Tenggarong.
Arsyad meninggal setelah beberapa bulan terakhir melawan penyakit diabetes dan jantung. Almarhum meninggalkan seorang istri dan empat anak.
Bupati Kukar Edi Damansyah mengaku terkejut mendengar sahabatnya itu tutup usia. Edi mengaku tahu persis sosok almarhum sangat disiplin, tegas, dan bertanggung jawab. Terakhir kali, dia berkomunikasi dengan Arsyad terkait urusan kepramukaan.